Irlandia Bakal Akui Negara Palestina dalam Waktu Dekat

DUBLIN, iNews.id – Irlandia akan mengakui Negara Palestina dalam waktu dekat. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Irlandia, Micheal Martin, awal pekan ini.

Martin mengatakan, dia akan mengajukan proposal resmi mengenai pengakuan Negara Palestina kepada pemerintah ketika “diskusi internasional yang lebih luas” telah rampung. “Jangan ada keraguan lagi, pengakuan negara Palestina akan terjadi,” katanya kepada parlemen Irlandia dalam pidatonya di Dublin pada Selasa (9/4/2024).

Baca Juga

10 Gereja Terbesar di Dunia, Salah Satunya Memiliki Kubah Setinggi 136 Meter

Kepada situs berita lokal, Journal, Martin kemudian menuturkan, proposal resmi tersebut akan dilaksanakan dalam beberapa pekan ke depan. Menurut diplomat Irlandia itu, selama enam bulan terakhir, dia telah berdiskusi tentang pengakuan Palestina dengan negara-negara lain yang terlibat dalam berbagai inisiatif perdamaian.

Bulan lalu para pemimpin Spanyol, Irlandia, Slovakia, dan Malta mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa mereka siap mengakui Negara Palestina. Irlandia telah lama mengatakan bahwa mereka pada prinsipnya tidak keberatan mengakui secara resmi Negara Palestina jika hal itu dapat membantu proses perdamaian di Timur Tengah.

Baca Juga

Spanyol Segera Akui Negara Palestina, Sebelum Musim Panas Tahun Ini

Namun perang di Gaza telah memberikan dorongan baru pada isu ini. Perang tersebut pecah tatkala serangan Hamas terhadap Israel Selatan pada 7 Oktober menyebabkan kematian 1.200 orang di negara Yahudi itu.

Sejak itu, serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 33.360 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak. “Saya yakin kejahatan perang (oleh Israel) telah dilakukan dan saya sangat mengutuk pemboman yang sedang berlangsung terhadap rakyat Gaza,” kata Martin.

Baca Juga

Nah, Spanyol dan Irlandia Desak Komisi Eropa Putuskan Hubungan dengan Israel

Dia berpendapat, pengakuan terhadap kenegaraan Palestina dapat menjadi katalis untuk membantu masyarakat Gaza dan Tepi Barat dan dalam memajukan inisiatif perdamaian yang dipimpin Arab.

Editor: Ahmad Islamy Jamil