ISIS: Serangan Mematikan di Parade Militer Iran Bukan yang Terakhir
TEHERAN, iNews.id - Seorang juru bicara Negara Islam (ISIS) mengatakan serangan terhadap pasukan Garda Revolusi Iran yang terjadi pada akhir pekan lalu bukanlah yang terakhir. Hal itu dikatakan dalam sebuah video yang dirilis pada Rabu (26/9/2018).
"Serangan Ahvaz tidak akan menjadi yang terakhir, insyaallah," kata Abi Al Hassan Al Muhajer, dalam rekaman yang sebarkan oleh jaringan Al Furqan di Telegram, seperti dilaporkan Reuters, Kamis (27/9/2018).
"Para putra khalifah telah membuktikan betapa rapuhnya keamanan Negara Majus (Iran)," katanya.
Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi rekaman audio tersebut.
Sejumlah pria bersenjata membunuh 25 orang di parade militer di Iran yang digelar Sabtu (21/9/2018). Hampir dari setengah korban merupakan anggota Garda Revolusi.
Ini merupakan salah satu serangan terburuk terhadap kekuatan paling kuat di negara Republik Islam itu.
Kelompok Ahvaz National Resistance dan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Ahvaz National Resistance merupkaan gerakan oposisi etnis Arab Iran yang menginginkan sebuah negara terpisah di Provinsi Khuzestan yang kaya minyak.
Sebelumnya kantor berita ISIS, AMAQ, merilis video tiga orang dalam kendaraan yang mengaku sedang dalam perjalanan untuk melakukan serangan mematikan di Ahvaz.
Editor: Nathania Riris Michico