Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Israel Bakal Tambah Utang Rp940 Triliun untuk Biayai Perang di Gaza

Selasa, 27 Februari 2024 - 06:20:00 WIB
Israel Bakal Tambah Utang Rp940 Triliun untuk Biayai Perang di Gaza
Asap membubung tinggi di Gaza, Palestina, setelah Israel menggempur habis-habisan kota itu beberapa bulan lalu. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Israel berencana menambah utang pemerintah sebesar 60 miliar dolar AS (hampir Rp940 triliun) pada tahun ini untuk membiayai perangnya di Jalur Gaza, Palestina. Selain itu, negara Yahudi itu juga akan menghentikan rekrutmen pegawai negeri dan meningkatkan pajak untuk membiayai operasi militer brutalnya tersebut. Berbagai kebijakan itu diambil lantaran belanja pertahanan Israel diperkirakan meningkat hampir dua kali lipat. Hal itu terungkap lewat laporan surat kabar Financial Times pada Senin (26/2/2024), mengutip seorang pejabat keuangan senior Israel. 

Pekan lalu, Biro Pusat Statistik Israel menyatakan bahwa perekonomian negara tersebut menyusut 19,4 persen pada kuartal terakhir 2023 di tengah operasi militer di Gaza. 

Namun, Akuntan Jenderal Kementerian Keuangan Israel, Yali Rothenberg mengatakan, ada harapan untuk perbaikan dalam waktu dekat, yaitu ketika periode pemulihan perekonomian akan menyusul. Para pasukan cadangan pada akhirnya akan didemobilisasi dan dapat mengisi pasar tenaga kerja negara itu. Sementara belanja konsumen akan meningkat, seiring dengan memasuki tahap akhir konflik, dengan 30.000-40.000 tentara cadangan diperkirakan akan tetap bertugas pada akhir Maret. 

Untuk diketahui, pasar tenaga kerja Israel kehilangan 300.000 warga karena mereka ditugaskan menjadi tentara cadangan yang dimobilisasi setelah eskalasi konflik Israel-Palestina pada Oktober 2023 dimulai. Selain itu, negara zionis juga kehilangan pasar tenaga kerja dari 150.000 warga Palestina yang ditolak masuk ke Israel dari Tepi Barat. 

Sementara itu, Kementerian Keuangan Israel akan berupaya untuk menaikkan pajak atas bank dan produk tembakau pada 2024, menangguhkan penerimaa  pegawai negeri baru dan juga menunda kenaikan gaji pegawai negeri. Selanjutnya, kementerian itu berencana untuk meningkatkan pajak pertambahan nilai dari 17 persen menjadi 18 persen pada 2025. 

Pada Januari, Pemerintah Israel menyetujui anggaran 2024, meningkatkannya sebesar 15 miliar dolar AS, karena tingginya pengeluaran di tengah operasi militer melawan Hamas

Pada 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan ke Israel Selatan lewat operasi yang disebut "Banjir al-Aqsa". Menurut kelompok pejuang itu, serangan tersebut sebagai pembalasan atas kejahatan Israel yang semakin meningkat terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza.  

Selama Operasi Banjir al-Aqsa, Hamas menawan sekitar 240 orang Israel dan menewaskan 1.200 orang di wilayah zionis. Israel lalu menanggapinya dengan melakukan serangan balik ke Jalur Gaza.  

Sejak itu, pasukan zionis berulang kali meluncurkan rudal ke Gaza, diikuti dengan serangan darat, hingga menewaskan lebih dari 29.606 warga Palestina dan melukai puluhan ribu lainnya di wilayah kantong itu.  

Pada akhir November, Hamas membebaskan lebih dari 100 tawanan Israel saat jeda pertempuran berlangsung antara kedua pihak.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut