Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Daftar Pelanggaran Gencatan Senjata Gaza oleh Israel
Advertisement . Scroll to see content

Israel Bantai 150 Anak-Anak Gaza dalam Sehari, Lembaga HAM: Genosida Terang-terangan

Rabu, 19 Maret 2025 - 03:01:00 WIB
Israel Bantai 150 Anak-Anak Gaza dalam Sehari, Lembaga HAM: Genosida Terang-terangan
Militer Israel membantai sekitar 150 anak-anak Gaza dalam sehari pada Selasa (18/3) (Foto: Anadolu)
Advertisement . Scroll to see content

GAZA, iNews.id - Militer Israel membantai lebih dari 400 warga Jalur Gaza dalam sehari, Selasa (18/3/2025). Dari jumlah tersebut, sekitar 150 di antaranya adalah anak-anak, demikian laporan lembaga hak asasi manusia, Euro-Med Human Rights Monitor.

Organisasi yang berbasis di Jenewa, Swiss, itu menambahkan Israel melakukan pembunuhan yang disengaja terhadap sejumlah besar orang, terbukti dalam serangan sepanjang Selasa.

Gambar-gambar yang beredar serta keterangan warga secara jelas mengungkap, sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.

Lembaga itu menegaskan, Israel telah mengungkap wajah mereka sesungguhnya atas perbuatan terhadap warga Gaza. Ini lebih dari sekadar alasan masalah keamanan nasional, melainkan pembasmian etnis.

"Setiap upaya untuk menyamarkan kejahatan ini sebagai isu keamanan atau kebutuhan militer, tidak lebih dari sekadar penipuan terang-terangan yang dimaksudkan untuk menyembunyikan kejahatan genosida," bunyi pernyataan Euro-Med Monitor, seperi dilaporkan Anadolu, Selasa (18/3/2025).

Disebutkan, kelambanan masyarakat internasional dalam mencegah atau menghentikan kejahatan keji Israel di Gaza selama 18 bulan terakhir, bukan hanya kegagalan yang memalukan, tapi juga bentuk dukungan secara de facto terhadap pembantaian dan genosida lebih lanjut.

"Apa pun alasan yang diberikan Israel, pola sistematis pembunuhan massal, kelaparan paksa yang berkelanjutan, perampasan sumber daya penting untuk bertahan hidup, dan penghancuran total infrastruktur Gaza, sama sekali tidak bisa diterima," demikian isi pernyataan Euro-Med Monitor.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut