Israel Bombardir Lebanon, Presiden Joseph Aoun Tak Sabar Ingin Usir Militer Zionis

BEIRUT, iNews.id - Presiden Lebanon Joseph Aoun melontarkan kemarahan keras terhadap Israel setelah militer Zionis melancarkan 12 serangan udara di berbagai wilayah Lebanon pada Kamis (16/10/2025) malam.
Serangan brutal itu terjadi di tengah masa gencatan senjata, menewaskan satu orang dan melukai tujuh lainnya.
Presiden Joseph Aoun mengecam keras pelanggaran tersebut, menyebut Israel sengaja mengacaukan stabilitas Lebanon dan menghambat pemulihan ekonomi yang sedang berjalan.
“Israel berusaha menghancurkan infrastruktur produktif Lebanon dengan dalih keamanan palsu. Mereka tidak pernah benar-benar berniat menghormati gencatan senjata,” kata Aoun, dikutip dari Anadolu, Jumat (17/10/2025).
Dia menegaskan, pemerintah Lebanon tak akan tinggal diam dan akan mempercepat upaya mengusir pasukan Israel yang masih bertahan di wilayah selatan, meski gencatan senjata telah berlaku hampir setahun.
Israel Belum Tarik Pasukan, Langgar Kesepakatan
Sesuai perjanjian gencatan senjata yang dicapai pada November 2024, Israel seharusnya sudah menarik seluruh pasukannya dari Lebanon selatan pada Januari 2025. Namun hingga kini, Tel Aviv hanya menarik sebagian pasukan dan tetap mempertahankan lima pos militer di perbatasan.
Gencatan itu mengakhiri konflik panjang antara Israel dan Hizbullah yang berlangsung sejak Oktober 2023, menewaskan lebih dari 4.000 orang dan melukai sekitar 17.000 lainnya.