Israel dan Pejuang Gaza Sepakati Gencatan Senjata Hari Ini?

GAZA, iNews.id - Informasi mengenai gencatan senjata atau jeda kemanusiaan terkait perang Israel dengan para pejuang Palestina santer terdengar belakangan ini. Tampaknya kabar tersebut bukan sekadar rumor karena Hamas sudah mengonfirmasinya.

Pemimpin Hamas Ismail Haniya, dalam posting-an di Telegram, dikutip Selasa (21/11/2023), mengatakan kesepakatan gencatan senjata hampir dicapai. Bahkan ada informasi pengumuman penghentian perang akan dilakukan dalam beberapa jam atau hari ini juga.

Baca Juga

Rezim Maduro Terancam Diinvasi AS, Jenderal Rusia Muncul di Venezuela

Pejabat Hamas Izzat Al Rishq bahkan membagikan rincian kesepakatan itu kepada Al Jazeera.

Perjanjian tersebut, kata Al Rishq, mencakup gencatan senjata, pengaturan masuknya truk bantuan yang memasok kebutuhan ke seluruh wilayah Gaza, serta pemindahan korban luka ke negara lain untuk mendapat perawatan.

Baca Juga

Israel Disebut Sedang Berusaha Ubah RS Indonesia Gaza Jadi Kuburan Massal

Dia menambahkan, perjanjian juga mencakup pertukaran sandera Israel dengan pembebasan tahanan perempuan dan anak-anak Palestina dari penjara-penjara Negara Yahudi.

Kesepakatan tersebut dilaporkan tak hanya disetujui oleh Hamas, namun kelompok-kelompok perlawanan Palestina lainnya.

Baca Juga

Suasana Kepanikan di RS Indonesia yang Dikepung Israel, Korban Tewas Belum Dievakuasi

Para juru runding berupaya untuk mencapai kesepakatan yang memungkinkan pembebasan puluhan dari sekitar 240 sandera Israel, sebagian besar ditangkap oleh para pejuang Palestina di Gaza pada 7 Oktober. Kedua pihak juga dilaporkan menyepakati menghentikan pertempuran antara 3 hingga 5 hari. Waktu tersebut dimanfaatkan untuk masuknya bantuan kemanusiaan serta penanganan korban luka di Gaza.

Negosiasi ini dimediasi oleh Qatar dan masih terus berlangsung.

Baca Juga

RI Kutuk Keras Serangan ke RS Indonesia di Gaza: Hentikan Kekejaman Israel!

Perdana Menteri Qatar pada Minggu kemarin mengatakan, kesepakatan untuk membebaskan beberapa sandera sebagai imbalan atas gencatan senjata sementara bergantung pada masalah-masalah praktis yang sepele.

Hal senada disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Dia mengatakan kesepakatan untuk membebaskan para sandera sudah dekat.