Israel Disamakan dengan Hitler, PM Netanyahu Kritik Presiden Erdogan
YERUSALEM, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkritik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang menyebut Israel sebagai negara paling fasis dan rasis di dunia. Hal ini merujuk pada undang-undang baru yang menyebut Israel sebagai negara bangsa Yahudi.
Setelah Erdogan membandingkan pemimpin politik Israel dengan Hitler, Netanyahu pun membalas. Lewat cuitan, Netanyahu mengatakan di bawah kekuasaan Erdogan, Turki merupakan negara diktator yang kelam.
"Turki, di bawah pemerintahan Erdogan, menjadi negara kediktatoran kelam sementara Israel dengan saksama mempertahankan hak-hak yang setara untuk semua warganya, baik sebelum dan sesudah memperkenalkan undang-undang ini," cuit Erdogan.
Hubungan kedua negara memang menegang akhir-akhir ini.
Meskipun sebelumnya sempat menjadi sekutu dekat, Turki memutus hubungan diplomatik dengan Israel pada 2010, setelah 10 aktivia pro-Palestina Turki tewas dalam upaya memberikan bantuan kepada warga Gaza. Mereka ditembak oleh pasukan komando Israel yang memasuki kapal milik Turki, Mavi Marmara
Hubungan kedua negara sempat membaik pada 2016, namun diplomat senior masing-masing dikirim pulang pada Mei 2018 karena pertikaian terkait tewasnya warga Palestina di tangan tentara Israel dalam unjuk rasa di perbatasan Gaza-Israel.
Kelompok HAM menuduh pasukan Israel menggunakan kekerasan yang berlebihan.
Israel menyatakan mereka menembak hanya untuk membela diri terhadap warga Palestina yang berusaha menyusup ke wilayahnya.
Sebelumnya, dalam sebuah pidato kepada partainya AKP, Erdogan dengan tajam mengkritik hukum kontroversial yang disahkan Israel pekan lalu. Undang-undang itu menyebut Israel sebagai negara bangsa Yahudi.
"Langkah ini memperlihatkan, tanpa sedikit pun keraguan, bahwa Israel adalah negara paling zionis, fasis, dan rasis di dunia," kata Erdogan.
"Tidak ada perbedaan antara obsesi Hitler dengan ras Aria dan pemahaman Israel bahwa tanah kuno ini hanya dimaksudkan untuk orang Yahudi. Semangat Hitler, yang menyebabkan terjadinya bencana besar dunia, bangkit kembali di antara sebagian pemimpin Israel," kata Erdogan.
Editor: Nathania Riris Michico