Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rekor! Israel dan Mesir Teken Kesepakatan Gas Alam Rp585 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Israel Disebut Terima Proposal Joe Biden soal Gencatan Senjata di Gaza

Minggu, 02 Juni 2024 - 17:14:00 WIB
Israel Disebut Terima Proposal Joe Biden soal Gencatan Senjata di Gaza
Israel telah menerima proposal gencatan senjata yang diajukan Presiden AS Joe Biden (ilustrasi). (Foto: Ist.)
Advertisement . Scroll to see content

Biden telah memuji beberapa proposal gencatan senjata selama beberapa bulan terakhir, yang masing-masing memiliki kerangka kerja serupa dengan yang dia uraikan pada Jumat lamu. Namun sayang, semuanya gagal. 

Pada Februari lalu, Biden mengatakan Israel telah setuju untuk menghentikan pertempuran selama Ramadhan, bulan suci umat Islam yang dimulai pada 10 Maret. Akan tetapi, gencatan senjata itu juga tidak terwujud.

Poin utama yang menjadi kendala dalam upaya mengakhiri perang dan pembebasan tawanan adalah sifat keras kepala Israel sendiri. Pihak zionis selalu berdalih, mereka hanya akan membahas penghentian sementara pertempuran di Gaza sampai Hamas dihancurkan. 

Di lain pihak, Hamas juga tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur. Mereka mengatakan akan membebaskan para sandera hanya jika perang bisa diakhiri secara permanen.

Dalam pidatonya Jumat lalu, Biden mengatakan bahwa proposal terbarunya itu bakal menciptakan masa depan yang lebih baik di Gaza tanpa kekuasaan Hamas. Namun, dia tidak menjelaslan secara perinci bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Dia pun mengakui bahwa ada sejumlah poin yang masih perlu dinegosiasikan untuk berpindah dari fase satu ke fase dua.

Hamas untuk sementara menyambut baik inisiatif Biden itu. "Pidato Biden mengandung ide-ide positif, namun kami ingin hal ini terwujud dalam kerangka perjanjian komprehensif yang memenuhi tuntutan kami," kata pejabat senior Hamas, Osama Hamdan, kepada Al Jazeera, Sabtu (1/6/2024).

Hamas menginginkan jaminan diakhirinya serangan di Gaza, penarikan semua pasukan penyerang, pergerakan bebas bagi warga Palestina, dan bantuan rekonstruksi. Namun, para pejabat Israel menolak hal itu dan menganggapnya sebagai langkah efektif untuk mengembalikan situasi ketika Hamas memiliki kekuasaan besar di Gaza seperti sebelum 7 Oktober 2023.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut