Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Iran Tuntut Pertanggungjawaban Amerika-Israel atas Serangan Fasilitas Nuklir, Minta Ganti Rugi
Advertisement . Scroll to see content

Israel Pecah, Pengacara Militer Bongkar Dugaan Kejahatan Perang di Gaza

Selasa, 11 November 2025 - 06:54:00 WIB
Israel Pecah, Pengacara Militer Bongkar Dugaan Kejahatan Perang di Gaza
Keretakan besar muncul di tubuh militer Israel terkait perang berkepanjangan di Jalur Gaza (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Keretakan besar tampaknya muncul di tubuh militer Israel terkait perang berkepanjangan di Jalur Gaza. Sejumlah pengacara militer kini justru mengumpulkan bukti-bukti dugaan kejahatan perang yang dilakukan pasukan mereka, menandai perubahan sikap yang belum pernah terjadi sebelumnya di institusi militer negara Yahudi itu.

Menurut laporan Reuters, para pengacara militer Israel telah menghimpun bukti dari berbagai sumber, termasuk data intelijen Amerika Serikat (AS), selama tahun pertama perang di Gaza hingga Oktober 2024. 

Lima sumber mantan pejabat AS mengonfirmasi bahwa temuan tersebut memperlihatkan adanya pelanggaran serius terhadap hukum perang internasional, terutama dalam penargetan warga sipil dan pekerja kemanusiaan.

Keraguan di Tubuh Militer Israel

Laporan itu menyebut munculnya keraguan mendalam di kalangan militer Israel sendiri terhadap legalitas operasi di Gaza. Situasi ini berbanding terbalik dengan sikap publik dan politik Israel yang masih mendukung penuh operasi militer.

“Materi yang dibagikan oleh intelijen AS saat pertemuan Kongres pada Desember 2024 menjadi salah satu yang paling mengejutkan,” ungkap seorang sumber mantan pejabat AS, kepada Reuters. 

“Ada kekhawatiran bahwa Israel memang sengaja menargetkan warga sipil.”

AS Tahu, tapi Tetap Dukung Israel

Meski temuan itu sudah cukup kuat untuk memicu penyelidikan internasional, pemerintahan AS, baik di bawah Joe Biden maupun Donald Trump, tetap mempertahankan dukungan militernya terhadap Israel.

Bahkan laporan internal Gedung Putih pada Mei 2024 sempat menyebut kekhawatiran bahwa operasi militer Israel melanggar hukum humaniter internasional, namun tidak diikuti langkah nyata seperti penghentian pengiriman senjata atau kerja sama intelijen.

Media investigatif The Intercept juga mengungkap adanya upaya sistematis yang didukung AS untuk menekan dokumentasi kejahatan perang Israel. Ratusan video yang menunjukkan kekerasan terhadap warga Gaza dilaporkan telah dihapus dari YouTube, memperkuat dugaan bahwa ada upaya bersama menutupi bukti pelanggaran.

Skandal Internal: Pejabat Hukum Militer Israel Mundur

Keretakan di tubuh militer Israel semakin nyata setelah Mayor Jenderal Yifat Tomer-Yerushalmi, pejabat hukum tertinggi Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengakui telah membocorkan rekaman yang memperlihatkan tentara Israel menyiksa seorang tahanan Palestina.

Pengakuan itu mengguncang publik Israel. Tomer-Yerushalmi akhirnya mengundurkan diri dan dijebloskan ke penjara, di tengah tekanan politik yang kuat untuk menghentikan penyelidikan atas insiden tersebut.

Langkah para pengacara militer ini menandai krisis moral dalam tubuh IDF. Selama ini, Israel selalu menolak tudingan melakukan kejahatan perang, dengan alasan seluruh operasinya dilakukan “secara sah untuk membela diri.”

Namun pengumpulan bukti oleh aparat hukumnya sendiri memperlihatkan bahwa sebagian dari mereka mulai mempertanyakan batas moral dan legalitas perang Gaza, yang telah menewaskan puluhan ribu warga sipil dan menghancurkan sebagian besar infrastruktur di wilayah itu.

Tekanan Internasional Kian Menguat

Dengan semakin banyaknya bukti yang dikumpulkan dari dalam militer Israel sendiri, tekanan global terhadap Tel Aviv dan Washington diperkirakan akan meningkat.

Pengamat menilai, kebocoran ini dapat menjadi titik balik dalam penyelidikan internasional di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), dan berpotensi mengubah persepsi publik dunia terhadap kebijakan perang Israel.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut