Israel Sebut Kecelakaan Pesawat Panama 1994 karena Serangan Teroris
PANAMA CITY, iNews.id - Kecelakaan pesawat yang terjadi pada 1994 di Panama dan menewaskan 21 orang merupakan serangan teroris. Hal ini diungkapkan Presiden Juan Carlos Varela mengutip laporan intelijen Israel.
"Saya memerintahkan pembukaan kembali kasus itu setelah adanya laporan intelijen, dan itu merupakan serangan teroris," kata Varela, seperti dilaporkan AFP, Selasa (22/5/2018).
Varela baru saja kembali dari Israel dan mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pekan lalu. Serangan itu, dikatakan Varela, sudah dikonfirmasi oleh intelijen Israel.
Sebagian besar dari 21 orang yang tewas merupakan pengusaha Yahudi yang beroperasi di Zona Perdagangan Bebas Colon Panama. Terkait hal ini, Varela segera mengadakan pertemuan untuk membuka kembali penyelidikan kecelakaan pesawat.
"Kami akan mengadakan pertemuan dengan otoritas Panama dan internasional untuk meminta membuka kembali kasus tersebut dan untuk mengetahui mereka yang bertanggung jawab atas serangan teroris ini, di mana banyak orang Panama yang berasal dari zona bebas Colon kehilangan nyawa," ujar Varela.
Peaawat meledak tak lama setelah lepas landas dari Bandara Enrique Jimenez, Provinsi Colon, Karibia, pada 19 Juli 1994.
Penyebab kecelakaan itu tidak pernah diklarifikasi dan hingga kini masih menjadi misteri.
Salah satu analisis yang terungkap pada saat itu, seorang pengebom bunuh diri Lebanon meledakkan bahan peledak dengan tujuan membunuh orang Yahudi.
Ledakan itu terjadi sehari setelah sebuah bom meledak di kantor pusat Yahudi di Buenos Aires, Argentina, yang menewaskan 85 orang.
Editor: Nathania Riris Michico