Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Israel Setuju Perpanjang Gencatan Senjata di Gaza, Sampai Kapan?

Minggu, 02 Maret 2025 - 12:12:00 WIB
Israel Setuju Perpanjang Gencatan Senjata di Gaza, Sampai Kapan?
Suasana Rafah, Gaza Selatan, di hari pertama bulan suci Ramadhan 2025 (foto: Anadolu)
Advertisement . Scroll to see content

GAZA, iNews.id - Israel mengumumkan bahwa mereka menyetujui proposal yang didukung Amerika Serikat (AS) untuk memperpanjang gencatan senjata di Gaza. Gencatan senjata direncanakan bakal diperpanjang selama Ramadhan dan Paskah.

Seperti diketahui, gencatan senjata tahap pertama di Jalur Gaza telah berakhir pada Sabtu (1/3/2025)

Berdasarkan laporan Aljazeera, Hamas belum memberikan komentar mengenai proposal tersebut.

Proposal gencatan senjata menyerukan pembebasan setengah dari para sandera yang ditahan di Gaza, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, pada hari pertama perpanjangan gencatan senjata. Sisanya akan dibebaskan jika kesepakatan gencatan senjata permanen tercapai.

"Warga Palestina di Gaza mengungkapkan ketakutan mereka akan kembalinya perang saat mereka menjalani hari pertama puasa di bulan suci Ramadhan, di tengah reruntuhan dan kehancuran," seperti dilansir dari Aljazeera, Minggu (2/3/2025).

Jumlah warga Gaza yang tewas selama konflik dilaporkan mencapai 61.709 orang, dengan ribuan lainnya hilang di bawah reruntuhan dan diduga telah meninggal.

Gencatan senjata tahap pertama sebelumnya berlaku pada 19 Januari untuk 42 hari. Selama periode itu, Hamas telah membebaskan 25 sandera Israel dalam kondisi hidup dan 8 yang telah meninggal. Sementara itu Israel membebaskan hampir 1.800 tahanan Palestina.

Jika gencatan senjata kedua dicapai, Hamas akan membebaskan sandera Israel yang tersisa di Gaza, jumlahnya diperkirakan 58 orang, tetapi sebagian besar yakni 34 diperkirakan telah tewas. Gencatan senjata tahap kedua juga membuka jalan bagi penghentian perang secara permanen.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengirim delegasi ke Kairo, Mesir, beberapa hari lalu. Pembicaraan juga dihadiri mediator dari Mesir, Qatar dan Amerika Serikat (AS).

Juru Bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan, pihaknya menolak mentah-mentah formulasi yang diajukan Israel sebagai syarat gencatan senjata tahap kedua. Sebagian formulasi yang diajukan Israel adalah menghapus Hamas, baik secara politik maupun militer, yang berarti pelucutan senjata.

Qassem mendesak para mediator untuk memaksa penjajah Israel mematuhi kesepakatan gencatan senjata dalam berbagai tahapan.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut