Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Mau Kirim 20.000 Pasukan ke Gaza, DPR Usul Ada yang Awasi Serangan Siber
Advertisement . Scroll to see content

Israel Tak Sudi Ada Negara Palestina, Desak AS Ubah Draf Resolusi Dewan Keamanan PBB

Senin, 17 November 2025 - 06:43:00 WIB
Israel Tak Sudi Ada Negara Palestina, Desak AS Ubah Draf Resolusi Dewan Keamanan PBB
Israel mendesak Donald Trump mengubah draf menjelang voting di Dewan Keamanan PBB untuk menyetujui resolusi perdamaian Gaza (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Menjelang pemungutan suara penting di Dewan Keamanan PBB untuk menyetujui resolusi perdamaian Gaza yang diusulkan Amerika Serikat (AS), Israel dilaporkan mendesak Presiden Donald Trump untuk mengubah sejumlah frasa kunci dalam draf tersebut. Perubahan itu berkaitan dengan prospek pembentukan negara Palestina.

Voting atas draf resolusi itu dijadwalkan berlangsung Senin (17/11/2025) waktu New York. Namun tekanan diplomatik terus terjadi hingga menit-menit akhir, dengan Israel berupaya memastikan naskah yang disahkan tidak membuka jalan menuju berdirinya negara Palestina.

Minta Frasa “Penentuan Nasib Sendiri” Diperhalus

Stasiun televisi Israel KAN, mengutip pejabat senior pemerintahan, melaporkan Israel meminta AS memperhalus kalimat yang menyebutkan “penentuan nasib sendiri dan pembentukan negara Palestina”. Permintaan itu diajukan agar draf tidak secara langsung menyiratkan komitmen internasional terhadap kenegaraan Palestina.

“Israel melakukan upaya terakhir untuk mengubah susunan kalimat dalam proposal yang akan disetujui di Dewan Keamanan, mengenai pasukan multinasional yang akan dikerahkan di Jalur Gaza,” demikian laporan KAN.

Menurut KAN, para ajudan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pejabat senior Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Israel telah berdiskusi intens dengan tim Presiden AS Donald Trump serta para pemimpin Arab untuk membahas revisi draf tersebut.

Israel Nilai Draf Berbahaya

Draf resolusi AS menyatakan “Persyaratan akhir mungkin tersedia bagi jalan yang kredibel menuju penentuan nasib sendiri dan kenegaraan Palestina” setelah Otoritas Palestina melakukan reformasi menyeluruh sesuai syarat yang diajukan Washington.

Pejabat Israel meyakini Otoritas Palestina tidak akan mampu memenuhi syarat reformasi tersebut, namun tetap menilai frasa dalam draf itu berbahaya. Mereka memperingatkan bahwa redaksi yang terlalu longgar bisa menimbulkan hasil politik yang tidak terduga.

Meski begitu, KAN tidak merinci format alternatif yang ingin diadopsi Israel dalam naskah final.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut