Israel Tebar Selebaran di Gaza, Tawarkan Hadiah Besar untuk Informasi Pemimpin Hamas

GAZA, iNews.id - Militer Israel kembali menebar selebaran di Jalur Gaza, Palestina. Kali ini isinya bukan perintah untuk mengungsi, melainkan iming-iming hadiah uang bagi siapa saja yang bisa memberi informasi keberadaan para pemimpin Hamas.

Para aktivis Palestina membagikan foto dan video selebaran-selebaran tersebut di media sosial. 

Baca Juga

AS Sanksi Keluarga Maduro dan 6 Kapal Pengangkut Minyak Venezuela

Ada empat tokoh Hamas yang diburu Israel sebagaiman disebutkan dalam selebaran itu, yakni Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza; Muhammed Sinwar yang juga adik Yahya, komandan Brigade Izzuddin Al Qassam; Mohammed Deif, komandan jenderal Al Qassam; dan Rafaa Salameh, komandan Batalion Khan Younis.

Selebaran itu dibuat atas dilengkapi nama dan logo militer Israel.

Baca Juga

Putin Sebut Konflik di Jalur Gaza Tidak Bisa Dibandingkan dengan Ukraina

"Warga Gaza, Hamas sudah kehilangan banyak kekuatan. Kehancuran Hamas sudah dekat. Demi masa depan Anda, berikan informasi kepada kami untuk menangkap mereka yang telah membawa kehancuran di Jalur Gaza," demikian isi selebaran.

Disebutkan pula, bagi yang bisa memberi informasi keberadaan para pemimpin Hamas itu akan mendapat hadiah uang yang jumlahnya beragam. 

Baca Juga

Erdogan Sebut Amerika Serikat Tanggung Jawab atas Perdamaian di Gaza

Informasi mengenai keberadaan Yahya Sinwar diberi hadiah 400.000 dolar AS (sekitar Rp6,2 miliar), Muhammed Sinwar 300.000 dolar (sekitar Rp4,6 miliar), Rafaa Salameh 200.000 dolar (Rp3,1 miliar), dan Mohammed Deif 100.000 dolar (sekitar Rp1,5 miliar).

Dalam selebaran itu disertakan narahubung militer Israel yang bisa dihubungi.

Sejak pecah perang pada 7 Oktober, tentara Israel beberapa kali menjatuhkan selebaran sebagai bagian perang psikologi. Tujuan utamanya untuk mengikis kepercayaan warga Gaza terhadap Hamas.

Ini bukan selebaran pertama Israel berisi tawaran hadiah bagi warga Gaza bagi yang bisa memberikan informasi para pemimpin Hamas. Percobaan sebelumnya gagal total, bahkan warga Gaza ramai-ramai merobek selebaran itu.

Editor: Anton Suhartono