ROMA, iNews.id – Giorgia Meloni tampaknya bakal menjadi perdana menteri perempuan pertama Italia dalam sejarah. Peluang itu menguat setelah koalisi partai sayap kanan yang dia pimpin memenangkan pemilihan umum (pemilu) yang digelar pada Minggu (25/9/2022) kemarin.
Hasil sementara menunjukkan, koalisi kanan-tengah—yang terdiri atas Partai Brothers of Italy, Partai Liga, Partai Forza Italia, dan Partai Moderat—memuncaki perolehan suara. Blok konservatif itu diprediksi memiliki kursi mayoritas yang kuat di kedua kamar parlemen, yaitu Senat dan DPR Italia.
Konflik Diplomatik Makin Panas, Jepang Peringatkan Warganya di China
Kesempatan langka bagi Meloni itu muncul setelah politik Italia dilanda ketidakstabilan dan rapuhnya koalisi pemerintahan selama bertahun-tahun.
Kendati demikian, Meloni dan para sekutunya kini harus menghadapi sejumlah tantangan yang menakutkan ketika mereka tampil sebagai penguasa. Sebut saja melonjaknya harga energi, perang di Ukraina, serta perlambatan eknomi di negara yang dianggap sebagai kekuatan ekonomi terbesar ketiga di Eropa itu.
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Maki-Maki AS usai Bertemu Joe Biden, Hubungan 2 Negara Rusak
“Kita harus ingat bahwa kita tidak berada di titik akhir, kita berada di titik awal. Mulai besok kita harus membuktikan nilai kita,” kata Meloni dalam pidato kepada para pendukung Brothers of Italy, partai yang dia ketuai sejak 2014 itu, Senin (26/9/2022) pagi.
“Jika kita dipanggil untuk memerintah negara ini, kita akan melakukannya untuk semua orang Italia, dengan tujuan menyatukan rakyat dan fokus pada apa yang dapat menyatukan kita daripada apa yang menceraikan kita,” ujarnya.
Kapal Angkut Jemaat Hindu Tenggelam di Sungai, 25 Penumpang Tewas Puluhan Hilang
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku