Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia Ingin Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir di Bulan, untuk Apa?
Advertisement . Scroll to see content

Jadi Mata-Mata Rusia, Ilmuwan 84 Tahun Divonis 12 Tahun Penjara

Kamis, 02 Agustus 2018 - 12:28:00 WIB
Jadi Mata-Mata Rusia, Ilmuwan 84 Tahun Divonis 12 Tahun Penjara
Pengadilan Ukraina menjatuhkan vonis 12 tahun penjara terhadap ilmuwan berusia 84 tahun. (Foto: Getty Images)
Advertisement . Scroll to see content

KIEV, iNews.id - Pengadilan Ukraina menjatuhkan vonis 12 tahun penjara terhadap seorang ilmuwan berusia 84 tahun. Ilmuwan itu dinyatakan bersalah karena menjadi mata-mata untuk Rusia dengan menyerahkan informasi militer.

Hukuman itu dijatuhkan kepada Mekhti Logunov karena dia menyerahkan informasi militer kepada Rusia. Dia ditangkap pada Agustus 2017 di Kharkiv, wilayah Ukraina bagian utara yang dekat dengan wilayah kelompok separatis pro-Rusia.

"Dia (Logunov) mengumpulkan informasi milik institusi ilmiah yang merupakan rahasia negara," kata jaksa wilayah yang menangani kasus ini, seperti dilaporkan AFP, Kamis (8/2/2018).

Persidangan Logunov digelar secara tertutup karena melibatkan rahasia negara.

Pengacara Logunov, Dmytro Tykhonenkov, mengatakan kliennya akan mengajukan banding atas vonis 12 tahun penjara itu.

Ilmuwan itu sebelumnya pernah menyatakan kekagumannya pada kelompok separatis di Ukraina Timur.

"Jika saya lebih muda, saya mungkin akan bergabung dengan (Igor) Strelkov," ucap Logunov, dalam wawancara dengan televisi Ukraina, merujuk pada mantan pemimpin separatis pro-Rusia.

Dilaporkan televisi lokal Ukraina, 1+1, Logunov mendapatkan laporan rahasia soal pengembangan teknologi militer baru milik Ukraina dan bersiap menyerahkannya secara personal kepada Rusia sebelum ditangkap.

Konflik antara separatis pro-Rusia dan tentara Ukraina menewaskan lebih dari 10.000 orang sejak pecah pada 2014.

Baik Ukraina maupun negara-negara Barat menuding Rusia memberikan dukungan militer kepada kelompok separatis pro-Rusia itu. Tudingan itu telah dibantah Rusia meskipun banyak laporan kredibel soal kehadiran tentara Rusia di zona konflik di Ukraina Timur.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut