LIMA, iNews.id – Kongres Peru mengambil sumpah Dina Boluarte sebagai presiden baru negara itu pada Rabu (7/12/2022) waktu setempat. Pelantikan Boluarte tersebut menyusul penggulingan Pedro Castillo dari kursi kepresidenan Peru.
Castillo sebelumnya mencoba membubarkan parlemen melalui dekret yang dia keluarkan. Akan tetapi, langkah itu ditentang oleh kelompok oposisi dan sekutunya di parlemen. Kongres Peru pun tetap melanjutkan sidang pemakzulan politikus yang menjabat presiden sejak 28 Juli 2021 itu.
PM Australia Umumkan Rencana Beli Senjata dari Masyarakat setelah Serangan Bondi
Hasilnya, sidang paripurna Kongres Peru menunjukkan bahwa sebanyak 101 suara mendukung pelengseran Castillo. Sesuai dengan konstitusi di negara itu, pemakzulan kepala negara bisa terjadi jika sidang paripurna Kongres dihadiri dua pertiga dari anggota parlemen, atau sedikitnya 87 orang.
Pengumuman hasil pemungutan suara di parlemen itu disambut dengan sorak-sorai yang meriah. Wakil Presiden Dina Boluarte pun lalu diangkat untuk menggantikan Castillo.
Presiden Peru Ditangkap Polisi usai Mencoba Bubarkan Parlemen
Reuters melansir, Boluarte bakal menjabat presiden hingga 2026. Pelantikannya menjadikan dia perempuan pertama yang memimpin Peru.
Dalam pidatonya, Boluarte menyerukan gencatan senjata politik untuk mengatasi krisis dalam negeri. Dia mengatakan, kabinet baru akan dibentuk dengan mencakup semua unsur atau garis politik.
Pendeta Ukraina Dihukum 12 Tahun Penjara karena Dituduh Bantu Rusia
Boluarte pun mengecam langkah Castillo membubarkan Kongres Peru. Dia menyebut dekret semacam itu sebagai percobaan kudeta kekuasaan dari rakyat.
Sebelumnya dilaporkan bahwa polisi Peru telah menangkap Castillo. Dalam keterangan resminya, polisi menyebut Castillo sebagai “mantan presiden” yang berarti pria itu memang telah dilengserkan dari jabatannya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku