Jelang Idulfitri, Taliban Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari
KABUL, iNews.id - Gerilyawan Taliban akan melakukan gencatan senjata selama tiga hari di Afganistan. Ini dilakukan untuk merayakan Hari Raya Idulfitri.
Gencatan senjata akan dimulai pada hari Senin (10/5/2021) waktu setempat.
"Agar Mujahidin kembali memberikan suasana damai dan aman kepada rekan-rekan kita selama Idulfitri sehingga mereka dapat merayakan kesempatan yang menggembirakan ini, semua Mujahidin ... diperintahkan untuk menghentikan semua operasi ofensif," kata juru bicara Taliban, Mohammad Naeem melalui Twitter.
Idulfitri akan dimulai pada Rabu atau Kamis minggu ini tergantung pada penampakan bulan. Deklarasi gencatan senjata datang dua hari setelah pemboman di luar sebuah sekolah di bagian barat ibukota Afghanistan, Kabul.
Akibat aksi ini, setidaknya 68 orang tewas. Kebanyakan dari mereka merupakan pelajar.
Korban luka mencapai 165 orang. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Pemberontak Taliban, yang berjuang untuk menggulingkan pemerintah Afghanistan sejak penggulingan mereka oleh pasukan pimpinan AS pada akhir 2001, membantah terlibat dalam pemboman tersebut dan mengutuk mereka. Sebaliknya, pimpinan pemerintah Afghanistan mengatakan kelompok Taliban berada di balik serangan itu.
Naeem mengatakan para pejuang kelompok itu telah diperintahkan untuk menghentikan semua operasi militer terhadap pemerintah Afghanistan. Meski demikian mereka siap untuk membalas jika diserang oleh pasukan pemerintah.
Juru bicara ketua Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional Afghanistan Fraidoon Khwazoon, Abdullah Abdullah mengatakan kelompok itu menyambut baik pengumuman gencatan senjata Taliban. Juru bicara Presiden Ashraf Ghani belum memberikan komentar.
Pembicaraan damai antara kedua pihak yang bertikai di ibu kota Qatar, Doha, yang dimulai tahun lalu, tidak menghasilkan kemajuan, sebaliknya kekerasan telah meningkat. Kabul dalam siaga tinggi sejak Washington mengumumkan rencana bulan lalu untuk menarik semua pasukan AS pada 11 September. Para pejabat Afghanistan mengatakan Taliban meningkatkan serangan di seluruh negeri setelah pengumuman itu.
Editor: Umaya Khusniah