Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mengharukan, Momen Sholat Jenazah Pangeran Arab Saudi Al Waleed Banjir Air Mata
Advertisement . Scroll to see content

Jelang Kunjungan Putra Mahkota Saudi, Warga Inggris Demonstrasi

Rabu, 07 Maret 2018 - 12:11:00 WIB
Jelang Kunjungan Putra Mahkota Saudi, Warga Inggris Demonstrasi
Warga Inggris demonstrasi sambil menunggu kedatangan Pangeran Arab Saudi (Foto Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman melakukan kunjungan ke negara-negara Barat pada pekan ini. Dia akan tiba di Inggris pada Rabu (7/3/2018) untuk membahas beberapa isu terkait hubungan luar negeri dan perdagangan.

Pangeran berusia 32 tahun itu akan berkunjung selama 3 hari dan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May. Pewaris takhta kerajaan Saudi itu juga dijadwalkan bertemu dengan Ratu Elizabeth II serta makan malam bersama Pangeran Charles, pewaris takhta kerajaan Inggris.

Meski pihak kerajaan Inggris menyambut kedatangan Mohammed bin Salman, namun warga Inggris justru melakukan aksi demonstrasi. Mereka memprotes peran kedua negara di Yaman, di mana sekitar 10.000 orang tewas.

Para pengunjuk rasa mengkritik pejabat Saudi terkait serangan di Yaman serta isu-isu hak asasi manusia lainnya. Selain itu Pemerintah Inggris dianggap turut berperan secara tak langsung karena memberi lisensi senilai 4,6 miliar poundsterling atau Rp87 triliun untuk penjualan senjata ke Saudi sejak 2015.

Para warga membawa spanduk dengan tulisan bernada tuduhan kepada Mohammed melakukan kejahatan perang.

Terkait demonstrasi ini, PM May memindahkan lokasi pertemuan dengan Mohammed bin Salman. Acara jamuan makan malam akan digelar di Checkers, sebuah rumah bangsawan abad ke-16, berjarak 60 kilometer sebelah barat London.

Koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi memerangi gerakan Houthi di Yaman sehingga menyebabkan krisis kemanusiaan.

"Anda dapat mengharapkan mereka mendiskusikan Yaman, dan perdana menteri mengemukakan keprihatinan mendalam mengenai situasi kemanusiaan. Dia juga akan kembali menyatakan betapa seriusnya kita menanggapi tuduhan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional," kata juru bicara May, seperti dilansir Reuters, Rabu (7/3/2018).

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut