Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dihantam Topan Kalmaegi Tewaskan 204 Orang, Filipina kini Bersiap Hadapi Topan Fungwong
Advertisement . Scroll to see content

Jepang dan Vietnam Sepakat Perkuat Hubungan Militer, Imbangi Dominasi China

Senin, 19 Oktober 2020 - 15:11:00 WIB
Jepang dan Vietnam Sepakat Perkuat Hubungan Militer, Imbangi Dominasi China
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga (kiri), bertemu dengan PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, di Hanoi, Senin (19/10/2020). (Foto-foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

HANOI, iNews.idJepang dan Vietnam pada hari ini sepakat untuk memperkuat hubungan keamanan dan ekonomi. Itu termasuk kesepakatan prinsip bagi Jepang untuk mengekspor peralatan dan teknologi militer ke negara Asia Tenggara tersebut, di tengah kekhawatiran akan hegemoni regional China.

“Ini adalah langkah besar di bidang keamanan bagi kedua negara. Kami pada prinsipnya mencapai kesepakatan tentang transfer peralatan dan teknologi pertahanan,” kata Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, kepada wartawan setelah bertemu dengan PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, di Hanoi, Senin (19/10/2020), seperti dikutip Reuters.

“Vietnam yang tahun ini menjabat sebagai ketua ASEAN adalah kunci untuk mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” ucap Suga menambahkan.

Kedua pemimpin Asia itu setuju tentang pentingnya menjaga perdamaian, keamanan, dan kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut China Selatan. Mereka juga memiliki pemahaman yang sama untuk menyelesaikan perselisihan dengan cara damai.

“Vietnam menyambut baik Jepang, kekuatan global, untuk terus berkontribusi secara aktif bagi perdamaian regional dan global, stabilitas dan kemakmuran,” kata Phuc.

Suga, yang baru saja menjabat sebagai PM Jepang sejak bulan lalu—setelah Shinzo Abe mengudurkan diri karena kesehatan yang buruk—memulai debut diplomatik luar negeri minggu ini dengan melakukan perjalanan ke negara-negara penting Asia Tenggara. Selain Vietnam, pemimpin Jepang itu juga akan berkunjung ke Indonesia pada 20-21 Oktober ini.

Jepang harus menyeimbangkan hubungan ekonominya yang dalam dengan China terkait masalah keamanan, termasuk dorongan Beijing untuk menegaskan klaim atas pulau-pulau di Laut China Timur yang disengketakan kedua negara.

Beberapa anggota ASEAN, termasuk Vietnam, juga memiliki perselisihan teritorial dengan China di Laut China Selatan. China mengklaim sebagian besar zona ekonomi eksklusif Vietnam, serta Kepulauan Paracel dan Spratly.

Jepang, yang mengakhiri larangan puluhan tahun atas penjualan senjatanya ke luar negeri pada 2014, telah melakukan pembicaraan dengan Vietnam, Indonesia, dan Thailand mengenai kesepakatan untuk mengizinkan ekspor alat-alat pertahanan ke negara-negara itu.

Vietnam adalah pilihan populer bagi perusahaan Jepang. Setengah dari 30 perusahaan Jepang, yang menggunakan program pemerintah senilai 23,5 miliar yen untuk mendiversifikasi rantai pasokan di Asia Tenggara, menyasar Vietnam sebagai lahan investasi mereka.

Suga mengatakan Jepang dan Vietnam juga telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama untuk mengurangi dampak pandemi virus corona.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut