Jepang Gelar Ujian bagi Warga Asing Pemohon Visa Kerja Baru, Berminat?
TOKYO, iNews.id - Jepang menggelar ujian pertama bagi warga asing yang ingin mendapatkan visa kerja yang baru, Minggu (14/4/2019).
Visa dengan skema baru ini diluncurkan pada awal April 2019 dengan harapan meningkatkan minat warga asing untuk bekerja di Jepang, guna mengatasi krisis tenaga kerja yang membelit Negeri Matahari Terbit itu.
Di bawah skema baru, pekerja asing mendapat kemudahan dibandingkan visa sebelumnya yang dikenal rumit dan banyak persyaratan.
Dikutip dari Kyodo, Senin (15/4/2019), ujian berlangsung serentak di beberapa wilayah Jepang. Inti dari ujian tertulis ini adalah mengetahui pengetahuan dan keterampilan dari pemohon visa sebagai syarat untuk bekerja pada sektor yang diinginkan. Ujian ini juga menuntut pengetahuan tentang industri jasa serta keterampilan dalam melayani konsumen.
Selama 5 tahun ke depan, pemerintah menargetkan mampu menjaring 345.150 pekerja asing mendapatkan status penduduk yang disebut Tenaga Kerja Khusus Nomor 1. Mereka akan bekerja di 14 sektor, di antaranya akomodasi, keperawatan, konstruksi, dan pertanian. Visa ini memberikan mereka kesempatan untuk tinggal hingga 5 tahun.
Sekitar 390 orang mengikuti ujian di tujuh lokasi, termasuk di Tokyo, Nagoya, dan Osaka, pada Minggu kemarin. Hasilnya akan diumumkan pada 25 Mei.
Para peserta di antaranya merupakan mahasiswa asing yang memiliki pengalaman kerja paruh waktu, salah satunya WNI bernama Elma Sulistia Ningrum.
Perempuan 24 tahun yang tinggal di Prefektur Saitama itu mengaku sudah menguasai bahasa Jepang dan Inggris. Namun tes pengetahuannya cukup sulit karena dia tak begitu mendalami bisnis perhotelan serta pariwisata.
Meski demikian Elma berharap bisa diterima karena dia memiliki bekal cukup untuk bisa bekerja di sektor lain.
Para pemohon visa harus memastikan diri mereka menguasai bahasa Jepang. Untuk pemohon yang bekerja di sektor industri akomodasi kemungkinan akan mendapat visa paling cepat pada awal musim panas, jika lolos.
Pemerintah Jepang berharap masuknya pekerja asing mampu menutupi kekurangan tenaga kerja di hotel, terutama di daerah perdesaan yang menjadi tujuan wisata favorit.
Sementara itu untuk ujian di sekotr industri kuliner seperti pelayan restoran dijadwalkan digelar di Tokyo dan Osaka pada akhir bulan ini.
Di bawah visa kerja baru ini, Jepang juga melonggarkan kesempatan bagi kalangan profesional dan berketerampilan tinggi, seperti dokter, pengacara, dan guru. Sektor ini juga dilonggarkan mulai April untuk mengatasi krisis tenaga kerja, akibat berkurangnya populasi usia produktif.
Editor: Anton Suhartono