Jepang Mulai Uji Terbang Drone Sea Guardian MQ-9B di Wilayah Selatan pada April
TOKYO, iNews.id – Pasukan Bela Diri Maritim Jepang akan memulai uji penerbangan drone terbarunya, yakni MQ-9B Sea Guardian, di wilayah selatan negara itu. Menurut rencana, pengujian kendaraan udara tak berawak (UAV) itu dilangsungkan di Pangkalan Udara Kanoya di Prefektur Kagoshima pada April nanti.
Sejak Mei 2023, drone tersebut sudah diuji di Pangkalan Udara Hachinohe di Prefektur Aomori, Jepang Utara. Dalam pengujian berikutnya, akan ada tiga penerbangan uji lepas landas dan pendaratan UAV itu dari April hingga Juni, diikuti oleh tiga penerbangan uji skala penuh di Laut China Selatan (LCS).
“Tujuannya (uji coba ini) adalah untuk memeriksa apakah mereka (drone-drone tersebut) dapat mengambil alih sebagian fungsi pemantauan. Kami akan menggunakan pengetahuan yang diperoleh dan mempertimbangkan lebih lanjut kemungkinan penempatan penuh mereka,” ujar Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara pada Jumat (16/2/2024).
Pada November 2022, Amerika Serikat mengerahkan UAV MQ-9 Reaper di Pangkalan Kanoya. Pada Agustus lalu, salah satu drone tergelincir dari landasan saat mendarat, menyebabkan kerusakan pada peralatan. Insiden itu mendorong pihak berwenang Jepang untuk mulai berupaya memperbaiki model drone tersebut.
“MQ-9B Sea Guardian merupakan model yang baru dirancang, meski ukurannya berbeda dengan MQ-9 Reaper,” kata Kihara.
MQ-9B Sea Guardian mampu melakukan fungsi pengawasan, di samping pengintaian dan serangan, termasuk peperangan antikapal selam. Drone itu memiliki panjang hampir 12 meter dan rentang sayap 24 meter.
Durasi penerbangannya yang mencapai 35 jam memungkinkan drone itu menjelajahi seluruh perimeter Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang tanpa perlu mengisi ulang daya. Berkat kamera yang dipasang di badan pesawat, UAV iu juga dapat mengirimkan informasi yang difilmkan secara real time.
Editor: Ahmad Islamy Jamil