Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Jihad Islam Palestina Tolak Berdamai dengan Israel selama Pasukan Zionis Tak Ditarik dari Gaza!

Rabu, 07 Februari 2024 - 20:00:00 WIB
Jihad Islam Palestina Tolak Berdamai dengan Israel selama Pasukan Zionis Tak Ditarik dari Gaza!
Para pejuang Brigade al-Quds, sayap militer dari gerakan Jihad Islam Palestina. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

GAZA, iNews.id – Para pejuang Palestina tidak akan menerima usulan damai apa pun sepanjang tidak mencakup gencatan senjata Israel serta penarikan tentara zionis dari Jalur Gaza. Selain itu, harus ada pembangunan kembali daerah kantong tersebut pascaberakhirnya perang. 

Hal tersebut disampaikan oleh perwakilan gerakan Jihad Islam Palestina, Ismail al-Sandawi, kepada kantor berita Rusia, Sputnik. “Perlawanan Palestina tidak akan menerima proposal damai apa pun tanpa gencatan senjata Israel, penarikan tentara (zionis) dari Gaza, dan rekonstruksinya,” kata dia, Rabu (7/2/2024).

Dia menekankan, gencatan senjata di Jalur Gaza harus bersifat komprehensif dan permanen. Dengan begitu, negosiasi dapat dijalankan tanpa gangguan di masa mendatang.

Menurut Sandawi, para pejuang Palestina menginginkan adanya jaminan bahwa kesepakatan damai ini akan menyeluruh, yang mengarah pada gencatan senjata, serta pertukaran tawanan atau tahanan. “Karena (para pejuang Palestina yang melakukan) perlawanan berupaya melindungi rakyat,” ujar Sandawi.

“Negara penjaminnya adalah AS, Mesir, dan Qatar, dan ada informasi Rusia dan Turki juga akan ikut (menjadi penjamin),” tuturnya.

Kelompok pejuang Palestina lainnya, Hamas, sebelumnya mengusulkan rencana gencatan senjata yang akan meredam pertempuran di Gaza selama empat setengah bulan hingga berakhirnya perang. Usulan tersebut mereka sampaikan sebagai tanggapan atas proposal yang dikirim minggu lalu oleh mediator Qatar dan Mesir, serta didukung oleh Amerika Serikat dan Israel. 

Menurut rancangan dokumen yang dilihat Reuters, proposal tandingan Hamas itu menawarkan tiga fase yang masing-masing berlangsung selama 45 hari. Usulan tersebut akan memungkinkan para pejuang Hamas menukar sisa tawanan Israel yang mereka tangkap pada 7 Oktober lalu dengan tahanan Palestina dari pihak Israel. Selanjutnya, rekonstruksi Gaza akan dimulai, pasukan Israel akan ditarik sepenuhnya, serta adanya pertukaran jenazah antara kedua pihak.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut