Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Ingin Rebut Greenland, Uni Eropa Tegaskan Dukung Denmark
Advertisement . Scroll to see content

Joe Biden Presiden AS, Pakar UI: Hubungan AS dan China Tetap Memanas

Jumat, 22 Januari 2021 - 11:45:00 WIB
Joe Biden Presiden AS, Pakar UI: Hubungan AS dan China Tetap Memanas
Joe Biden saat menyampaikan pidato pertamanya sebagai presiden AS. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Selama Donald Trump berkuasa di Gedung Putih, hubungan Amerika Serikat dan China tak ubahnya anjing dan kucing. Lalu bagaimana masa depan hubungan kedua negara setelah Joe Biden jadi presiden AS?

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, memprediksi hubungan AS dan China akan tetap memanas di era pemerintahan Biden.

“Pergantian pemimpin di AS dari Donald Trump ke Joe Biden disambut baik oleh China. Jubir Kementerian Luar Negeri China mengungkap optimisme ini dengan mengatakan ‘malaikat baik hati dapat menang atas kekuatan jahat’. Namun, optimisme China tersebut bisa jadi tidak terwujud,” ujar Hikmahanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (22/1/2021).

Dia mengatakan, ada tiga alasan utama hubungan AS dan China akan tetap panas pada masa pemerintahan Joe Biden. Pertama, dalam acara pengambilan sumpah Biden sebagai presiden AS, perwakilan dari Taiwan diundang hadir. Padahal, Beijing berupaya agar negara-negara di dunia hanya mengakui satu China yaitu People’s Republic of China atau Republik Rakyat China (RRC).

“Pemerintahan di Taiwan yang menamakan diri sebagai Republic of China (Republik China) dalam perspektif Pemerintah China merupakan bagian darinya,” kata Hikmahanto.

Menurut dia, undangan kepada perwakilan Taiwan untuk menghadiri pelantikan Joe Biden bisa dianggap sebagai tindakan tidak bersahabat Biden terhadap Beijing.

Kedua, kata Hikmahanto, meski terjadi perubahan kepemimpinan puncak di AS, para birokrat AS yang lama tetap menjabat dalam kabinet pemerintahan. “Para pejabat inilah yang akan memastikan kebijakan terhadap China pada masa Trump akan tetap dilanjutkan pada masa pemerintahan Biden,” ujar dia.

Terakhir, Hikmahanto mengatakan, banyak negara sekutu AS menghendaki adanya perimbangan kekuatan (balance of power) dalam bentuk rivalitas AS-China daripada kemesraan kedua negara. Hanya, dalam era pemerintahan Biden, rivalitas itu tampaknya akan lebih lunak sesuai gaya kepemimpinan presiden-presiden dari Partai Demokrat.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut