Joe Biden Sebut Hubungan Elon Musk dengan Negara Lain Layak Disorot, Ada Apa?
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menganggap hubungan bos Twitter, Elon Musk dengan negara-negara lain layak untuk disorot.
Hal itu dia sampaikan dalam konferensi pers, Rabu (9/11/2022). Saat itu, dia ditanya apakah menurutnya Musk merupakan ancaman bagi keamanan nasional. Selain itu juga, apakah akuisisi Twitter yang dibantu konglomerat Arab Saudi harus diselidiki oleh pemerintah AS.
"Saya pikir kerja sama dan atau hubungan teknis Elon Musk dengan negara lain layak untuk disorot," kata Biden.
Gedung Putih pada bulan lalu mengatakan, laporan bahwa AS sedang mendiskusikan peluncuran tinjauan keamanan nasional dari beberapa usaha Musk termasuk Twitter adalah tidak benar.
"Apakah dia melakukan sesuatu yang tidak pantas, saya tidak berpikir demikian. Saya hanya menduga, dia layak untuk disorot," kata Biden.
Sebelumnya, pembelian Twitter oleh Musk memicu kekhawatiran bahwa dia dapat menghadapi tekanan dari negara-negara yang mencoba mengendalikan cuitan-cuitan di dunia maya.
Musk merupakan orang terkaya di dunia. Dia adalah CEO pembuat mobil listrik Tesla yang menganggap China sebagai pasar utama dan basis produksi.
Tesla mengoperasikan pabrik di Shanghai, China. Hasil produksi asal China itu menyumbang sekitar setengah dari pengiriman global Tesla tahun lalu.
Musk juga CEO perusahaan roket dan internet satelit, SpaceX.
Terkait hubungannya dengan negara yang berkonflik, Musk pernah menyarankan bahwa ketegangan antara China dan Taiwan dapat diselesaikan dengan menyerahkan sebagian kendali Taipei ke Beijing.
Musk juga mengatakan China telah meminta jaminan bahwa dia tidak akan menawarkan layanan internet Starlink SpaceX di Taiwan.
Dia juga mengusulkan Ukraina secara permanen menyerahkan Krimea ke Rusia. Selain itu, dia juga mengatakan, SpaceX tidak dapat mendanai Starlink di Ukraina.
Kepala Konsultan Risiko Politik Eurasia Group, Ian Bremmer mentweet bahwa Musk mengaku kepadanya bahwa dirinya telah berbicara dengan Putin dan Kremlin secara langsung tentang Ukraina. Namun kemudian, Musk membantah klaim tersebut.
Editor: Umaya Khusniah