Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Terima Dubes Rusia dan Pengusaha di Istana, Apa yang Dibahas?
Advertisement . Scroll to see content

Joe Biden Sebut Rusia Bakal Serang NATO jika Ukraina Kalah, Putin: Tak Masuk Akal!

Minggu, 17 Desember 2023 - 18:10:00 WIB
Joe Biden Sebut Rusia Bakal Serang NATO jika Ukraina Kalah, Putin: Tak Masuk Akal!
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berjabat tangan dengan Presiden AS Joe Biden (kanan) saat keduanya bertemua di Swiss pada 2021. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id – Presiden Rusia Vladimir Putin menepis pernyataan Presiden AS Joe Biden yang menyebut bahwa Rusia akan menyerang salah satu negara NATO jika memenangkan perang di Ukraina. Menurut Putin, negaranya sama sekali tidak tertarik untuk melawan aliansi militer NATO.

Perang di Ukraina telah memicu krisis terdalam dalam hubungan Moskow dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba pada 1962. Sementara Biden tahun lalu memperingatkan, konfrontasi langsung antara NATO dan Rusia akan memicu Perang Dunia Ketiga.

Awal bulan ini, Biden mengirimkan surat permohonan kepada Partai Republik di parlemen AS agar tidak menghalangi bantuan militer lebih lanjut ke Kiev. Dalam permohonan tersebut, Biden memperingatkan, jika Putin menang atas Ukraina maka pemimpin Rusia itu tidak akan berhenti dan akan menyerang sebuah negara NATO.

Menanggapi tuduhan itu, Putin menyebut pernyataan Biden benar-benar tidak masuk akal. Dia menduga Biden sedang mencoba untuk membenarkan “kebijakannya yang salah” terhadap Rusia.

“Rusia tidak punya alasan, tidak ada kepentingan–tidak ada kepentingan geopolitik, baik ekonomi, politik atau militer–untuk berperang dengan negara-negara NATO,” kata Putin dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh televisi Rossiya milik pemerintah Rusia, Minggu (17/12/2023).

Aliansi NATO yang dipimpin AS didirikan pada 1949 untuk memberikan keamanan Barat terhadap pengaruh Uni Soviet. Setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991, wilayah NATO terus diperluas hingga mencakup beberapa negara bekas Uni Soviet dan Pakta Warsawa.

Putin telah berulang kali menyebut perluasan NATO pasca-Perang Dingin sebagai bukti arogansi Barat dalam menangani masalah keamanan Rusia.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut