Jual Bandara ke Asing, PM Anwar Ibrahim Pastikan Pengelolaan Tetap di Tangan Orang Malaysia
KUALA LUMPUR, iNews.id – Perdana Menteri Anwar Ibrahim memastikan pengelolaan dan kepemilikan operator bandara-bandara di Malaysia akan tetap berada di tangan orang-orang Malaysia. Pernyataan itu menyusul rencana pemerintah negeri jiran untuk menswastakan operator bandara mereka.
Isu privatisasi badan usaha milik negara itu telah menuai protes di Malaysia. Sikap antipati dari publik negara itu muncul terhadap tawaran yang melibatkan investor asing.
Sebuah konsorsium yang dipimpin oleh dana kekayaan negara Malaysia, Khazanah Nasional Bhd, dan dana pensiun negara Employees Provident Fund (EPF), pada 15 Mei lalu mengumumkan tawaran untuk mengubah Malaysia Airports Holdings (MAHB) menjadi swasta. Privatisasi operator bandara itu tertuang dalam sebuah kesepakatan yang akan memberi nilai pada operator bandara sebesar 3,9 miliar dolar AS.
Konsorsium tersebut juga mencakup Otoritas Investasi Abu Dhabi dan Mitra Infrastruktur Global (GIP), yang sedang dalam proses diakuisisi oleh perushaan pengelola dana asal Amerika Serikat, BlackRock.
Rencana privatisasi tersebut mendapat kritik dan protes dari beberapa partai berkuasa dan anggota parlemen oposisi di Malaysia, salah satu negara pendukung setia Palestina. Ketidaksetujuan mereka semakin bertambah tatkala mendapati bahwa BlackRock memiliki investasi yang signifikan di Israel.