Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Anggota Parlemen Israel Nyaris Baku Hantam Bahas RUU Hukuman Mati bagi Tahanan Palestina
Advertisement . Scroll to see content

Jubir Deplu AS Sebut Israel Berhak Serang Warga Sipil Gaza lalu Diralat

Sabtu, 08 Juni 2024 - 11:06:00 WIB
Jubir Deplu AS Sebut Israel Berhak Serang Warga Sipil Gaza lalu Diralat
Matthew Miller mengatakan kepada wartawan, Israel berahak menyerang warga sipil di Gaza lalu diralat (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHNGTON, iNews.id - Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) Matthew Miller mengatakan kepada wartawan, Kamis (6/6/2024), Israel berahak untuk menyerang warga sipil di Jalur Gaza. Namun kemudian Deplu AS meralat pernyataan itu dengan alasan ada kesalahan dalam penggunaan kata oleh Miller.

Saat itu Miller ditanya oleh wartawan mengenai serangan Israel terhadap sekolah badan PBB untuk urusan pengungsi UNRWA di Nuseirat, Gaza Tengah, yang ditempati sekitar 6.000 pengungsi pada Rabu malam.

"Ini adalah situasi sulit. Jika memang benar tempat tersebut menjadi persembunyian Hamas, militan lainnya juga bersembunyi di sekolah. Orang-orang itu adalah target yang sah, tapi pada saat yang sama, mereka berada di dekat warga sipil," ujarnya.

“Israel memiliki hak untuk mencoba dan menargetkan warga sipil tersebut, namun mereka juga memiliki kewajiban untuk menimalisasi korban sipil, dan melakukan segala upaya yang mungkin untuk meminimalisasi korban sipil,” katanya. 

Dia pun mendesak pemerintah Israel dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk terbuka mengenai apa yang terjadi di sekolah tersebut.

Kemudian, Deplu AS dalam pernyataan kepada Anadolu, menjelaskan bahwa Miller salah bicara. Dia bermaksud menyebut "Hamas" bukan "warga sipil" yang menjadi target. 

Catatan kaki mengenai koreksi tersebut dimasukkan dalam transkrip resmi deplu yang dirilis pada Kamis.

Serangan Israel ke sekolah itu menewaskan sedikitnya 47 orang serta melukai ratusan lainnya. Tak ada peringatan yang diberikan Israel sebelumnya atas serangan brutal tersebut.

"Satu lagi hari mengerikan di Gaza. Sekolah UNRWA lain yang menjadi tempat perlindungan diserang. Kali ini di Nuseirat, di Gaza Tengah, diserang oleh Pasukan Israel tanpa peringatan terlebih dulu kepada para pengungsi atau UNRWA," kata kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, di media sosial X.

“Menyerang, menargetkan, atau menggunakan gedung-gedung PBB untuk tujuan militer merupakan tindakan yang secara terang-terangan mengabaikan hukum Humaniter Internasional. Staf, lokasi, dan operasi PBB harus dilindungi setiap saat,” katanya, menegaskan.

Sebanyak 192 staf PBB terbunuh sejak perang 7 Oktober di Gaza, berdasarkan data terbaru UNRWA. Selain itu 186 fasilitas lembaga lainnya telah rusak.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut