Jumlah Hulu Ledak Nuklir Dunia Terus Bertambah, AS dan Rusia Kuasai 90 Persen
STOCKHOLM, iNews.id - Institut Riset Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) merilis data terbaru senjata nuklir, Senin (12/6/2023). Negara-negara kekuatan nuklir terus memodernisasi dan memperluas persenjataan nuklir di tengah meningkatnya ketegangan.
Dikutip dari RT, lembaga think tank itu memperkirakan, sejak Januari 2023, Rusia, Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, China, India, Pakistan, Korea Utara, dan Israel memiliki total 12.512 hulu ledak. Sebanyak 9.576 hulu ledak di antaranya disimpan sebagai stok militer yang siap digunakan. Jumlah itu meningkat 86 hulu ledak dibandingkan tahun lalu.
Disebutkan pula, Rusia dan AS, dua negara yang menguasai hampir 90 persen senjata nuklir dunia, masing-masing memiliki 1.674 dan 1.770 hulu ledak siap digunakan. Tahun lalu, Rusia memiliki sekitar 1.588 hulu ledak nuklir sedangkan AS 1.744.
Berdasarkan data SIPRI, ukuran persenjataan nuklir kedua negara tampaknya relatif stabil sejak tahun lalu, meski tingkat keterbukaan informasi mengenai kekuatan nuklir keduanya menurun sejak perang di Ukraina.
Selain itu, lanjut SIPRI, persenjataan nuklir China tumbuh dari 350 menjadi 410 hulu ledak pada tahun ini. Namun pada akhir dekade ini China berpotensi memiliki setidaknya rudal balistik antarbenua dengan jumlah setara dengan AS atau Rusia.