Jumlah Korban Tewas Gempa di Myanmar dan Thailand Diprediksi Terus Meningkat, Pencarian Makin Intensif
Namun, jumlah korban tersebut tidak dapat langsung dikonfirmasi karena akses media telah dibatasi di negara tersebut sejak junta militer mengambil alih kekuasaan.
Sementara itu, China, India, dan Thailand termasuk di antara negara-negara tetangga Myanmar yang telah mengirimkan bahan-bahan dan tim bantuan, bersama dengan bantuan dan personel dari Malaysia, Singapura, dan Rusia.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa mereka sedang mengirimkan pasokan bantuan kepada para penyintas di Myanmar bagian tengah.
"Tim kami di Mandalay bekerja sama untuk meningkatkan respons kemanusiaan meskipun mereka sendiri mengalami trauma," ucap perwakilan badan pengungsi PBB di Myanmar, Noriko Takagi.
Amerika Serikat (AS) menjanjikan bantuan sebesar 2 juta dolar AS melalui organisasi bantuan kemanusiaan yang berbasis di Myanmar. Dalam sebuah pernyataan, disebutkan bahwa tim respons darurat dari USAID akan dikerahkan ke Myanmar.
Kehancuran akibat gempa telah menambah penderitaan di Myanmar, yang sudah dilanda kekacauan akibat perang saudara yang berkobar setelah pemerintahan terpilih peraih Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi digulingkan oleh militer.
Infrastruktur penting, termasuk jembatan, jalan raya, bandara, dan rel kereta api, di seluruh negara berpenduduk 55 juta jiwa itu rusak.
Hal ini memperlambat upaya kemanusiaan, sementara konflik yang telah menghantam ekonomi, menyebabkan lebih dari 3,5 juta orang mengungsi, dan melemahkan sistem kesehatan, terus berlanjut.
Editor: Aditya Pratama