Junta Militer Niger Akan Adili Presiden Bazoum atas Tuduhan Pengkhianatan
NIAMEY, iNews.id - Junta militer Niger akan mengadili Presiden Mohamed Bazoum atas tuduhan pengkhianatan karena hubungannya dengan kepala negara asing dan organisasi internasional. Bukti-bukti terkait masih dikumpulkan.
Amerika Serikat (AS), PBB, dan pemimpin Afrika Barat mengutuk langkah ini. Juru Bicara Junta, Kolonel Amadou Abdramane mengatakan penyelidikan masih dilakukan.
"Kami mengumpulkan bukti yang diperlukan untuk mengadili presiden yang digulingkan. Atas tuduhan pengkhianatan dan mengancam keamanan internal dan eksternal Niger," katanya seperti dikutip dari Reuters, Senin (15/8/2023).
Juru Bicara Deputi Departemen Luar Negeri Vedant Patel menyebut tuduhan itu tidak berdasar dan menuntut Bazoum segera dibebaskan.
"Tindakan ini benar-benar tidak beralasan dan tidak dibenarkan," kata Patel.
Kondisi Presiden Bazoum sangat memprihatinkan karena sudah ditahan dua pekan di Istana. Dia ditahan tanpa pasokan listrik dan makanan seadanya.
Bazoum ditahan bersama istrinya Hadiza dan satu anaknya Salem. Mereka dikawal ketat junta militer dan tidak bisa keluar dari istana.
Mereka hanya bisa makan nasi dan pasta instan setiap harinya. Menurut keluarga,berat badan Presiden Bazoum turun hingga 10 kilogram.
"Itu sangat tidak baik bagi kesehatan mereka. Bahkan tidak ada air bersih dan gas untuk memasak," kata Zazia Bazoum, anak dari Presiden Bazoum, Sabtu (12/8/2023).
Zazia menyebut junta militer membuat ayahnya tersiksa agar segera memberikan surat pengunduran diri. "Ini adalah penyiksaan," katanya.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq