Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jakarta Dinobatkan sebagai Ibu Kota Terpadat Dunia! 42 Juta Jiwa Menumpuk, Johar Baru Jadi Sorotan
Advertisement . Scroll to see content

Kaget! 1 Perempuan Dibunuh Setiap 10 Menit oleh Orang Dekat

Rabu, 26 November 2025 - 09:38:00 WIB
Kaget! 1 Perempuan Dibunuh Setiap 10 Menit oleh Orang Dekat
Data PBB mengungkap fakta mencengangkan, 1 perempuan di seluruh dunia dibunuh oleh orang dekat setiap 10 menit pada 2024 (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Data PBB mengungkap fakta mencengangkan, 1 perempuan di seluruh dunia dibunuh oleh orang dekat setiap 10 menit pada 2024. Pembunuhan tersebut dikategorikan femisida atau dilandasi motif status korban sebagai kaum hawa.

Dalam laporan bersama yang dirilis Senin (24/11/2025), Kantor PBB untuk Narkotika dan Kriminalitas serta UN Woman, mengungkap sekitar 50.000 perempuan, baik anak-anak hingga dewasa, dibunuh oleh pasangan atau anggota keluarga sepanjang 2024. Laporan itu dirilis untuk memperingati Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan.

Sebanyak 60 persen perempuan yang tewas di seluruh dunia dibunuh oleh pasangan atau kerabat seperti ayah, paman, ibu, serta saudara kandung laki-laki.

Sebagai perbandingan, hanya 11 persen korban pembunuhan laki-laki yang dibunuh oleh seseorang yang dekat dengan mereka.

Angka 50.000, yang diambil berdasarkan data dari 117 negara, diperkecil menjadi 137 perempuan dibunuh per hari atau sekitar 1 perempuan setiap 10 menit.

Totalnya sedikit lebih rendah daripada angka yang dilaporkan pada 2023, meski tidak menunjukkan data sesungguhnya karena adanya perbedaan ketersediaan data antarnegara.

Femisida terus merenggut puluhan ribu nyawa perempuan dewasa dan anak-anak setiap tahun, tanpa adanya tanda-tanda perbaikan.

'Rumah terus menjadi tempat paling berbahaya bagi perempuan dewasa dan anak-anak, dalam hal risiko pembunuhan," demikian isi laporan, seperti dikutip dari AFP.

Tidak ada negara di dunia yang bebas dari femisida, namun Afrika mempertahankan jumlah kasus terbesar pada 2024 yakni sekitar 22.000.

"Femisida tidak terjadi secara terpisah. Femisida sering kali berada dalam rangkaian kekerasan yang bisa dipicu oleh sikap posesif, ancaman, dan pelecehan, termasuk online," kata Sarah Hendricks, direktur Divisi Kebijakan Perempuan PBB.

Laporan tersebut juga menyatakan perkembangan teknologi telah memperparah beberapa bentuk kekerasan terhadap perempuan dewasa dan anak-anak serta memunculkan bentuk-bentuk kekerasan lainnya, seperti membagikan foto tanpa persetujuan, doxing, dan video deepfake.

“Kita membutuhkan penerapan undang-undang yang mengakui bagaimana kekerasan terwujud dalam kehidupan perempuan, baik online maupun offline,, dan meminta pertanggungjawaban para pelaku jauh sebelum menjadi fatal,” kata Hendricks.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut