Kaki Ditembak Israel, Atlet Sepeda Palestina Ini Batal ke Asian Games
JAKARTA, iNews.id - Pupus sudah harapan Alak Luthfi Ali Addali untuk berlaga di cabang olahraga balap sepeda Asian Games Jakarta-Palembang bulan ini. Pria 21 tahun itu kehilangan kaki kanan akibat ditembak Israel. Bagian lutut ke atas harus diamputasi karena luka parah.
Luthfi, warga Jalur Gaza, ditembak oleh tentara Israel saat mengikuti aksi unjuk rasa 'The Great March of Return' di perbatasan kedua negara pada 30 Maret 2018.
Luthfi merupakan atlet sepeda nasional Palestina yang disiapkan untuk mengikuti Asian Games 2018 bersama timnya.
"Saya turut ikut bersama warga dalam aksi protes yaitu hari pertama berlangsungnya 'The Great March of Return'. Saya berangkat ke sana untuk menuntut hak, sebagai atlet, sebagai pemuda, sebagai olahragawan," kata dia, sebagaimana dikutip dari Suara Palestina, Rabu (8/8/2018).
Dia menambahkan, demonstrasi yang dilakukan puluhan ribu warga Gaza sebagai simbolisasi kepulangan ke tanah mereka yang direbut Israel itu sebenarnya berjalan damai, tapi berujung malapetaka.
Saat itu, Luthfi berangkat menggunakan sepeda lengkap dengan pakaian layaknya atlet. Dia memang sengaja langsung ke lokasi unjuk rasa usai latihan.
"Sampai di sana, kami diserang dan kaki saya terkena peluru peledak Israel sehingga harus diamputasi. Padahal saya sedang mempersiapkan diri untuk event di Jakarta," tuturnya.
Luthfi sangat menyayangkan tak bisa berlaga, apalagi ini merupakan kesempatan pertama Palestina turun di cabang olahraga bersepeda di Asian Games.
"Ini adalah mimpi kami dan mimpi yang lebih besar adalah bisa bermain di sana. Saya sudah berlatih dengan sangat giat," ujarnya.
Namun dia tak menyerah, Luthfi masih terus berlatih dengan harapan tetap bisa mewakili Palestina di ajang lain. Menurut dia, peluru Israel tak akan bisa menghentikannya untuk berprestasi.
"Meskipun saya tahun Israel telah membuat kaki saya teramputasi, tapi mereka tak bisa mematahkan semangat saya," katanya, menegaskan.
Bahkan, Luthfi punya cita-cita membuat tim balap sepeda penyandang cacat dan berharap suatu saat nanti bisa mengikuti event internasional.
"Cita-cita saya saat ini adalah ingin mengumpulkan para penyandang cacat untuk membuat tim balap sepeda sehingga saya bisa mewakili Palestina dan mengangkat bendera Palestina, baik di tingkat Asia maupun kancah Eropa. Insya Allah saya akan merealisasikan hal tersebut," tuturnya.
Dokter yang merawat Luthfi mengatakan, semakin banyak warga Gaza yang kehilangan kaki sejak unjuk rasa 'The Great March of Return'.
"Akhir-akhir ini banyak sekali kasus amputasi akibat dari serangan Israel terhadap warga yang melakukan aksi protes. Pihak Israel mengusir para demonstran dengan peluru peledak yang dilarang dalam undang-undang internasional. Hal tersebut menyebabkan kaki patah dan luka sehingga harus diamputasi," ujarnya.
Setiap pekan, lanjut dia, dua sampai lima pasien di rumah sakitnya harus diamputasi. Jumlah itu sangat mungkin terus bertambah.
Editor: Anton Suhartono