Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Sebut Amerika Negara Nuklir Nomor 1, Rusia Nomor 2 dan China Ke-3
Advertisement . Scroll to see content

Kaleidoskop 2022: Penyebaran Covid-19 di Asia, Virus Menggila di China

Jumat, 30 Desember 2022 - 16:41:00 WIB
Kaleidoskop 2022: Penyebaran Covid-19 di Asia, Virus Menggila di China
Korea Utara sedang menghadapi peningkatan kasus Covid-19. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Penyebaran Covid-19 pada 2022 tak hanya terjadi di negara-negara Barat, tapi juga masih masif di Asia. Salah satu negara yang mengalami penambahan jumlah pasien postifi Covid-19 pada awal tahun itu yakni Korea Selatan (Korsel). 

Untuk pertama kalinya, jumlah kasus baru Covid-19 yang tercatat di Korsel menembus 13.000 kejadian infeksi di awal tahun tepatnya Rabu (26/1/2022). Ini adalah rekor lonjakan infeksi harian tertinggi yang dibukukan negeri ginseng sejak awal pandemi 2020.

Rekor baru itu dibuat Korsel di tengah penyebaran cepat Covid varian omicron yang sangat menular. Sehari sebelumnya, Korsel juga membuat rekor dengan mengonfirmasi 8.571 kasus virus corona dalam 24 jam.

Omicron telah menjadi varian Covid yang dominan di Korsel. Ada kemungkinan varian tersebut menjadi penyebab lebih dari 90 persen kejadian infeksi baru saat itu.

Virus Covid-19 juga menyebar ke negara yang sangat tertutup dan ketat, Korea Utara (Korut). Pada Kamis (12/5/2022), pemerintah mengonfirmsi kasus Covid-19 pertama di negara itu disertai dengan pemberlakuan lockdown nasional. 

Pada Jumat (13/5/2022), pemerintah Korut juga mengonfirmasi kasus kematian pertama akibat Covid-19. Saat itu, enam orang yang mengalami gejala demam meninggal, salah satu di antaranya dipastikan terpapar Covid-19 varian Omicron.

Lonjakan pasien Covid-19 juga terjadi di China. Salah satu dampak lonjakan itu, Otoritas Kota Shanghai, China, menutup taman permainan Disneyland, Senin (21/3/2022). Selama wabah Covid-19, wahana ini memang sudah beberapa kali ditutup. 

Pada bulan-bulan akhir di tahun 2022, wabah Covid-19 kembali mengganas di China. Pemerintah Beijing meminta warga di kawasan terpadat Chaoyang untuk tinggal di rumah. Aktivitas sekolah hingga bisnis ditutup.

Beijing melaporkan 621 infeksi baru pada Sabtu (19/11/2022), naik dari 515 sehari sebelumnya. Lalu bertambah 516 infeksi baru pada Minggu (21/11/2022).

China melaporkan lonjakan kasus infeksi Covid-19 selama 3 hari berturut-turut, menembus 30.000 penderita per hari. Sepanjang Jumat (25/11/2022) terjadi penambahan 35.183 kasus, naik dibandingkan sehari sebelumnya, 32.943 penderita.

Data dari Komisi Kesehatan Nasional (NHC) yang dirilis Sabtu (26/11/2022), sebagaimana dikutip dari Reuters, mengungkap dari total penambahan 35.183 kasus infeksi, 3.474 di antaranya bergejala dan 31.709 tidak.

Dengan demikian, total kasus infeksi Covid-19 bergejala di China sejak awal wabah pada akhir 2019 adalah 304.093 orang.

Namun pada awal bulan Desember, sejumlah kota di China melonggarkan aturan protokol kesehatan Covid-19. Tak ada lagi kewajiban datang ke lokasi tes Covid-19 di Beijing.

Pemerintah melonggarkan pembatasan Covid-19 dengan mencabut sebagian besar lockdown. Selain itu, di Kota Shenzen, aturan bagi penumpang perjalanan jauh untuk tes Covid-19 juga dihapus.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (3/12/2022), China melonggarkan aturan karena dampak ekonomi. Di Chengdu dan Tianjin juga tak lagi mewajibkan penumpang transportasi umum menunjukkan hasil negatif tes Covid-19.

Selain itu otoritas juga menghapus kewajiban tes PCR/antigen bagi warga untuk bisa masuk ke tempat tertentu serta menggunakan alat transportasi umum. Aplikasi ponsel yang melacak perjalanan juga akan dinonaktifkan.

Namun faktanya, keputusan melonggarkan aturan justru berdampak buruk bagi masyarakat. Klinik-klinik dan rumah sakit dipenuhi pasien yang mengeluhkan gejala.

Warga antre hingga berbaris di luar klinik di beberapa kota besar untuk menjalani tes Covid-19 maupun memeriksakan kondisi kesehatan. Sekitar 80 orang berbaris di luar klinik lingkungan kelas atas Cahoyang, Beijing, padahal suhu sangat dingin. 

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut