Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Nego Mau Tambah Lagi 4 Unit Pesawat Raksasa Airbus A400M
Advertisement . Scroll to see content

Kanada dan Australia Tuduh Jet Tempur China Lakukan Manuver Berbahaya, Begini Pembelaan Beijing

Senin, 06 Juni 2022 - 19:10:00 WIB
Kanada dan Australia Tuduh Jet Tempur China Lakukan Manuver Berbahaya, Begini Pembelaan Beijing
Pesawat J-16 China lakukan manuver berbahaya. (Foto: AP Photo)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - Kanada dan Australia tuduh jet tempur China lakukan manuver berbahaya di atas Samudera Pasifik. Beijing pun membantah tuduhan tersebut dan memberikan pembelaan. 

Juru bicara Kementerian Pertahanan, Wu Qian pada Senin (6/6/2022) mengatakan, pesawat China cepat mengambil tindakan yang wajar, kuat, dan profesional. Hal itu dilakukan sebagai tanggapan atas tindakan provokatif Kanada dan operasi yang tidak ramah dan profesional.

Pekan lalu, militer Kanada menuduh pesawat China tidak mengikuti norma keselamatan internasional pada beberapa kesempatan. China bahkan dikatakan telah membahayakan awak Kanada. 

Dalam pernyataannya pada 1 Juni, militer Kanada mengatakan, pesawat China mencoba mengalihkan armada patroli jarak jauh Kanada dari jalurnya. Alhasil, kru harus mengubah arah dengan cepat untuk menghindari potensi tabrakan.

"Interaksi semacam itu menjadi perhatian dan frekuensinya meningkat," kata pernyataan itu.

Pesawat Kanada dikerahkan dari 26 April hingga 26 Mei untuk bergabung dengan negara-negara lain dalam mengawasi transfer bahan bakar antarkapal di laut. Hal itu dapat membantu Korea Utara menghindari sanksi PBB atas uji coba rudal dan nuklirnya. 

Kapal-kapal China diduga ikut serta dalam transfer tersebut. AS dan Jepang juga berpartisipasi dalam pengawasan.

Wu mengatakan dalam sebuah pernyataan, Kanada telah meningkatkan pengintaian dekat China dengan dalih menerapkan sanksi PBB. Dia mengatakan Kanada akan bertanggung jawab atas segala konsekuensi serius dari apa yang dia sebut tindakan berisiko dan provokatif.

Di tempat terpisah, Perdana Menteri Australia yang baru terpilih, Anthony Albanese dalam kunjungannya ke Indonesia pada Senin menyebut tindakan jet tempur China pada 26 Mei sebagai tindakan agresi yang berbahaya. Salah satunya terhadap pesawat angkatan udara Australia yang melakukan pengawasan udara di Laut China Selatan.

Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles pada Minggu (5/6/2022) mengatakan, pesawat J-16 China mempercepat dan memotong di depan pesawat Australia. Tak hanya itu, pesawat China dikatakan melepaskan serbuk berupa potongan-potongan kecil aluminium yang tersedot ke mesin.

Kementerian Pertahanan China belum mengomentari insiden tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Zhao Lijian mengatakan, militer China selalu melakukan operasi berdasarkan hukum dan praktik internasional dengan cara yang aman dan profesional.

“Kami mendesak Australia untuk menghormati kepentingan keamanan nasional dan keprihatinan utama China. Australia diminta berhati-hati dengan kata-kata dan perbuatannya untuk menghindari kesalahan perhitungan yang dapat menyebabkan konsekuensi serius,” katanya.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut