Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mendag Ungkap Perjanjian Dagang RI-Kazakhstan Molor usai Pembubaran Parlemen
Advertisement . Scroll to see content

Kanselir Jerman Angela Merkel Minta Maaf hingga Bungkukkan Badan, Ada Apa?

Jumat, 11 Desember 2020 - 14:50:00 WIB
Kanselir Jerman Angela Merkel Minta Maaf hingga Bungkukkan Badan, Ada Apa?
Angela Merkel meminta maaf sambil membungkuk kepada parlemen terkait dampak Covid-19 (Foto: Newsweek)
Advertisement . Scroll to see content

BERLIN, iNews.id - Kanselir Jerman Angela Merkel meminta maaf kepada publik atas tingginya kasus kematian akibat pandemi Covid-19. Sembari membungkukkan badan, dia nyaris menangis saat menyampaikan pidato di parlemen Bundestag.

Kanselir perempuan pertama Jerman itu mengungkapkan kesedihannya, terlebih ketika mengetahui sekitar 590 penduduk Jerman meninggal dunia setiap hari karena virus corona. Merkel menyebut hal itu sulit diterima.

“Maafkan saya, saya benar-benar minta maaf dari lubuk hati saya yang paling dalam, tetapi jika harga yang harus kita bayar adalah 590 kematian sehari, itu menurut saya tidak dapat diterima,” ujarnya, dikutip dari Newsweek, Jumat (11/12/2020).

Sontak pernyataannya itu disambut tepuk tangan anggota parlemen. Merkel meminta kepada anggota parlemen dan semua warga Jerman agar menerima dan mengindahkan pembatasan lebih ketat selama Natal dan Tahun Baru.

Seperti diketahui, Jerman terpaksa memberlakukan lockdown parsial sejak 2 November. Merkel juga telah mendukung rekomendasi otoritas kesehatan setempat yang menyerukan perpanjangan libur sekolah, kecuali bisnis penting, mulai malam Natal hingga 10 Januari 2021.

"Jika kita banyak melakukan kontak menjelang Natal, itu bisa menjadi Natal terakhir dengan kakek-nenek kita, maka kita melakukan sesuatu yang salah. Kita tidak boleh membiarkan itu terjadi," ujarnya.

Saat ini korban meninggal akibat Covid-19 di Jerman mencapai lebih dari 20.000 orang, dari total 1,2 juta lebih kasus infeksi. Untuk itu, Merkel bersama otoritas terkait terus mengupayakan pembatasan aktivitas lebih ketat.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut