Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Fenomena Zohran Mamdani dan Energi Baru Politik Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Kapal Perang AS Berpeluru Kendali Melintasi Selat Taiwan, Berisiko Buat China Murka

Kamis, 15 Oktober 2020 - 07:42:00 WIB
Kapal Perang AS Berpeluru Kendali Melintasi Selat Taiwan, Berisiko Buat China Murka
Kapal perang AS jenis perusak, USS Barry. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – Kapal perang AS, USS Barry, melintasi Selat Taiwan pada Rabu (14/10/2020) waktu setempat, menurut Angkatan Laut AS. Manuver tersebut berisiko membuat murka China, yang mengklaim kedaulatan atas wilayah maritim tersebut.

“Kapal kami melakukan transit rutin di Selat Taiwan 14 Oktober (waktu setempat) sesuai dengan hukum internasional,” ujar Juru Bicara Armada Ketujuh Angkatan Laut AS, Reann Mommsen, dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP, Kamis (15/10/2020) WIB.

Dia mengklaim, transitnya kapal perusak berpeluru kendali itu melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Angkatan Laut AS secara teratur melakukan apa yang mereka sebut “operasi kebebasan navigasi” di Selat Taiwan—yang memisahkan pulau itu dengan China. Operasi tersebut selalu memancing tanggapan keras dari Beijing.

Kapal perang jenis destroyer milik AS, USS Barry. (Foto: AFP) 

China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Pulau itu dipimpin oleh pemerintah saingan yang berlindung di sana setelah kelompok komunis mengambil alih kekuasaan di daratan Tiongkok pada 1949, pada akhir Perang Saudara China.

Taiwan memiliki bendera dan mata uang sendiri. Akan tetapi, negara itu tidak diakui sebagai negara merdeka oleh PBB.

Washington mengakhiri hubungan diplomatiknya dengan Taipei pada 1979 untuk meningkatkan hubungan dengan China. Akan tetapi, AS tetap menjadi sekutu paling kuat dan pemasok senjata utama di Taiwan.

China mengancam akan menggunakan kekerasan jika Taipei memproklamasikan kemerdekaan atau melibatkan intervensi asing dalam urusan dalam negerinya. Beijing memandang perjalanan kapal asing melalui Selat Taiwan sebagai pelanggaran terhadap kedaulatannya.

Amerika Serikat dan banyak negara lain, di sisi lain, melihat jalur air sebagai bagian dari perairan internasional dan karenanya terbuka untuk semua kalangan.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut