Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Lebih dari 400 Orang di AS Malah Terinfeksi Salmonella
JAKARTA, iNews.id - Di tengah terus meningkatnya kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir, Amerika Serikat menghadapi permasalahan biologis lainnya. Ratusan orang harus dirawat di rumah sakit, serta satu penduduk meninggal dunia disebabkan bakteri Salmonella yang diduga menular dari hewan ternak.
Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit (CDC) Amerika Serikat melaporkan terdapat 368 orang dengan diagnosa terinfeksi bakteri Salmonella sejak Mei lalu. Total hingga bulan keenam tahun ini terdapat 465 kasus Salmonella di 42 negara bagian.
CDC merinci dari jumlah tersebut 86 orang harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, serta satu pasien di Oklahoma dinyatakan meninggal dunia. Sekitar sepertiga dari jumlah orang yang dirawat merupakan anak-anak di bawah usia lima tahun.
Berdasarkan penelitian CDC, bakteri Salmonella ditularkan ke manusia lewat kontak dengan binatang peliharaan jenis unggas seperti ayam maupun burung. Dilansir dari CNN, Jumat (26/6/2020), sejak diberlakukannya aturan pembatasan wilayah di sejumlah negara bagian, banyak warga yang beralih memelihari unggas ketimbang keluar bermain dengan anjing maupun kucing mereka.
CDC mendapat laporan dari pusat pembenihan hewan ada lonjakan signifikan pada permintaan hewan-hewan peliharaan seperti ayam dan burung. Meskipun sifatanya hanya hobi--bukan berternak dalam jumlah yang banyak--CDC tetap mengingatkan para pemilik hewan ternak jenis unggas harus memperhatikan perawatan khusus sebab mereka berbeda dari binatang peliharaan rumahan seperti anjing dan kucing.
Lebih lanjut, CDC menyarankan agar anak-anak dijauhkan dari kontak langsung dengan binatang peliharaan jenis unggas. Selain itu, para pemilik peliharaan unggas diminta mengenakan alas kaki dan pakaian berbeda saat melakukan perawatan dan mengganti pakaian sebelum masuk ke dalam rumah serta mencuci tangan.
Ayam dan burung diketahui membawa bakteri Salmonella di saluran pencernaannya. Bakteri berbahaya tersebut bisa tercampur di kotoran, maupun ikut terkandung dalam telur dan berada di bulu mereka. Sejak 2011, dari data CDC ada puluhan penyakit yang dikaitkan dengan unggas.
Editor: Arif Budiwinarto