KBRI Abu Dhabi Gelar Peragaan Busana Batik yang Out of the Box, Ini Maksudnya
 
                 
                "Setelah mempelajari potensi dan budaya setempat, saya membuat desain Batik yang diharapkan dapat diterima dan disukai oleh masyarakat PEA," katanya.
Batik yang diperagakan oleh para model dari berbagai kewarganegaraan ini pada intinya terbagi menjadi empat kategori. Di antaranya, Batik konvensional, Batik dengan pakaian tradisional, Batik kasual dan modest wear.
Atase Keuangan sekaligus ketua panitia kegiatan, Boby Hernawan mengatakan, yang menarik dari peragaan busana Batik ini adalah konsepnya, Floating Fashion Show. Tidak ada panggung atau runway bagi para model yang membawakan busana Batik.
Mereka berlengak-lenggok dalam barisan panjang dan memutari beberapa titik padat pengunjung sebelum akhirnya berkumpul di satu area dimana lebih dari 20 penari melakukan flash mob sebagai penutup.
“Kami mengadakan konsep acara seperti ini karena kita masih dalam suasana pandemi. Berbagai pertimbangan dan protokol kesehatan telah kami jadikan rujukan utama sehingga akhirnya panitia sepakat peragaan busana dilakukan dengan cara ini. Jadi di luar pakem, tapi sangat menarik dan out of the box,” katanya.
Dia menambahkan, KBRI Abu Dhabi masih akan melakukan kampanye pengenalan Batik di PEA, salah satunya dengan memberikan Batik eksklusif bagi mitra-mitra penting di PEA.
“Tidak mudah untuk mengenalkan Batik kepada masyarakat yang lebih luas. Namun kami percaya Batik mempunyai kesamaan nilai seni dan budaya yang dapat diterima oleh masyarakat internasional. Jadi kami harap cara-cara yang kami lakukan dapat mengenalkan Batik dengan baik sehingga dapat diterima dan memukau masyarakat di PEA,” katanya.
Editor: Umaya Khusniah