KHARTOUM, iNews.id – KBRI Khartoum menyatakan tidak ada warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa baku tembak antara kelompok militer di ibu kota Sudan.
Pada Sabtu (15/4/2023) ini, terjadi tembak-menembak antara Angkatan Bersenjata Sudan dengan kelompok militer Pasukan Pendukung Cepat (RSF) di beberapa titik di Khartoum.
8 Faktor Penentu Kemenangan Zohran Mamdani, dari Muda hingga Muslim
Peristiwa diduga disebabkan perbedaan pendapat antara militer dan RSF terkait proses reformasi militer dan integrasi RSF ke dalam Angkatan Bersenjata Sudan. Reformasi itu sejatinya menjadi bagian dari proses politik yang sedang berlangsung saat ini.
Menurut siaran pers yang diterima dari KBRI Khartoum, Sabtu ini, ada sekitar 1.209 warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap di Sudan.
Sudan Memanas! Kelompok Militer Bentrok, Bakal Jadi Perang Saudara?
KBRI Khartoum mengeluarkan imbauan agar seluruh WNI yang bermukim di negara itu untuk tetap tenang dan senantiasa meningkatkan kewaspadaan. WNI juga diminta menghindari titik-titik rawan, serta tidak keluar dari tempat tinggal dan menjauhi jendela.
KBRI Khartoum juga menghimbau untuk saling menjaga komunikasi antar sesama WNI dan melaporkan hal-hal yang terjadi di sekitarnya pada KBRI. Kontak KBRI yang bisa dihubungi WNI dalam keadaan darurat adalah +249 90 797 8701 dan +249 90 007 9060.
Tentara dan Paramiliter Memanas, Suara Tembakan Senjata Berat Terdengar di Selatan Ibu Kota
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku