Kebakaran Apartemen Hong Kong Renggut 159 Nyawa, Departemen Pemadam Kebakaran Dibohongi
HONG KONG, iNews.id - Tragedi kebakaran mematikan di kompleks apartemen Wang Fuk Court, Distrik Tai Po, ternyata menyimpan skandal besar di baliknya. Polisi Hong Kong mengungkap, Departemen Pemadam Kebakaran telah dibohongi pihak subkontraktor terkait status sistem alarm kebakaran yang seharusnya aktif selama renovasi berlangsung.
Kebakaran yang berlangsung selama 43 jam sejak 26 November itu merenggut 159 nyawa dan puluhan lainnya masih hilang. Ini menjadi insiden kebakaran paling mematikan di Hong Kong dalam beberapa dekade terakhir.
Kontraktor Klaim Alarm Aktif, Kenyataannya Dinonaktifkan
Kepala Kepolisian Hong Kong Joe Chow mengungkap, penyelidikan terbaru menemukan adanya laporan palsu yang diberikan kepada departemen pemadam kebakaran.
Enam pejabat perusahaan subkontraktor yang bertanggung jawab atas sistem alarm kebakaran ditangkap pada Rabu (3/12/2025) karena diduga menyampaikan laporan palsu dan mengklaim bahwa sistem alarm tidak akan dinonaktifkan selama pekerjaan renovasi.
Padahal alarm ternyata tidak berfungsi saat kebakaran terjadi, sehingga penghuni tidak mendapat peringatan dini untuk menyelamatkan diri.
Total 21 orang kini telah ditangkap, termasuk 15 di antaranya telah didakwa atas tuduhan pembunuhan tidak berencana.
Api Menyebar Lewat Scaffolding Bambu dan Jaring Pengaman
Api dengan cepat melahap tujuh dari delapan menara apartemen berlantai 31 itu. Kecepatan penyebaran api dikaitkan dengan kondisi bangunan yang tengah dalam proses renovasi sejak Juli 2024, dengan scaffolding bambu dan jaring pengaman menutupi sebagian besar fasad gedung. Material-material itu mempercepat rambatan api dan menjebak banyak penghuni di dalam.
Hingga kini, 31 orang masih hilang, dan upaya pencarian terus berlangsung.
Dugaan Pengabaian Prosedur Keselamatan
Penyelidik kini memfokuskan perhatian pada dua aspek krusial, apakah sistem keselamatan kebakaran sengaja dinonaktifkan untuk mempercepat renovasi, sehingga dianggap mengganggu pekerjaan konstruksi.
Dengan 159 korban jiwa, kebakaran kompleks permukiman Wang Fuk Court disebut sebagai salah satu tragedi paling kelam dalam sejarah Hong Kong modern. Pemerintah kini berada di bawah tekanan untuk mengungkap apakah ada kelalaian sistemik, mengevaluasi ulang standar keselamatan konstruksi, serta memastikan para pelaku, baik kontraktor maupun pihak yang bertanggung jawab lain, mendapat hukuman setimpal.
Editor: Anton Suhartono