Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kebakaran Landa 14 Rumah di Kapuk Muara Jakut, Diduga gegara Korsleting Listrik
Advertisement . Scroll to see content

Kebakaran Besar Lalap Kamp Rohingya, Sejumlah Pengungsi Tewas

Selasa, 23 Maret 2021 - 14:07:00 WIB
Kebakaran Besar Lalap Kamp Rohingya, Sejumlah Pengungsi Tewas
Kamp pengugnsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh, Senin (22/3/2021). (Foto-foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

DHAKA, iNews.id Kebakaran besar menghanguskan ratusan rumah di kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh, Senin (22/3/2021) malam. Akibatnya sejumlah pengungsi tewas. 

Saat ini, pihak berwenang setempat sedang melakukan penyelidikan, dan mencari lebih banyak korban meninggal dunia.

Kobaran api besar yang disertai kepulan asap hitam membakar rumah-rumah di kamp pengungsian Balukhali, dekat Kota Cox's Bazar, Bangladesh. Polisi sejauh ini baru mengonfirmasi dua kematian setelah jenazah korban ditemukan.

Sementara, para saksi mata yang juga pengungsi mengatakan, lebih dari dua orang orang tewas dalam kobaran api namun belum ditemukan. Organisasi kemanusiaan Refugees International (RI), memperkirakan 50.000 pengungsi kehilangan tempat berlindung.

“Penyebab kebakaran hingga Selasa masih belum diketahui. Pihak berwenang sedang menyelidiki untuk menentukan penyebab kebakaran ini,” kata Zakir Hossain Khan, pejabat senior Kepolisian Kota Cox's Bazar, dikutip Reuters, Selasa (23/3/2021).

Beberapa saksi mata mengatakan, pagar kawat berduri di sekitar kamp membuat banyak korban terjebak saat kebakaran terjadi. Hingga kini belum diketahui tingkat kerusakan di lokasi yang menampung lebih dari satu juta pengungsi Rohingya itu.

“Banyak anak hilang, dan beberapa korban tidak dapat melarikan diri karena kawat berduri dipasang di kamp,” kata salah satu saksi mata.

Perwakilan organisasi hak asasi Fortify Rights, John Quinley, mengatakan  pagar kawat berduri juga menghambat distribusi bantuan kemanusiaan dan layanan vital di kamp-kamp itu. Pihaknya telah lama meminta otoritas setempat untuk membongkar penghalang tersebut.

“Sekarang malah terjadi kebakaran besar di sana, termasuk kebakaran besar pada Januari lalu. Pihak berwenang harus melakukan penyelidikan atas penyebab kebakaran tersebut,” ujar Quinley.

Sebagian besar kelompok Rohingya di kamp-kamp itu melarikan diri dari Myanmar pada 2017, di tengah serangan brutal oleh pimpinan militer negara itu terhadap kaum minoritas yang menurut para penyelidik PBB memiliki unsur genosida.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut