Kebakaran Hutan Makin Hebat, 23 Orang Tewas dan Hampir 1.000 Lainnya Luka
SANTIAGO, iNews.id - Kebakaran hutan di Cile menewaskan 23 orang. Pemerintah memperluas perintah darurat ke wilayah lain pada Sabtu (4/2/2023).
Puluhan titik kebakaran hutan di Cile makin memprihatinkan. Selain menewaskan 23 orang sejauh ini, kebakaran yang dipicu gelombang panas itu menyebabkan 979 orang luka.
Pada hari Jumat (3/2/2023), sebuah helikopter bantuan darurat di La Araucania jatuh. Akibatnya, pilot dan mekaniknya tewas.
Pihak berwenang juga melaporkan, 11 dari korban meninggal di Kota Santa Juana di Biobio yang terletak sekitar 500 km selatan Santiago.
Perintah darurat terbaru mencakup wilayah selatan La Araucania. Wilayah ini dekat dengan Biobio dan Nuble yang dinyatakan dalam kondisi darurat sebelumnya.
"Kondisi cuaca membuat sangat sulit untuk memadamkan (kebakaran) yang menyebar dan keadaan darurat semakin buruk," kata Menteri Dalam Negeri, Carolina Toha kepada wartawan pada konferensi pers di ibu kota Santiago.
Dia mencatat, pada Jumat, ada 76 lebih banyak kebakaran terjadi. Sementara pada Sabtu, ada 16 kebakaran hutan baru.
Tiga wilayah berpenduduk jarang yang dicakup oleh perintah darurat adalah rumah bagi banyak lahan pertanian. Ada tanaman anggur, apel, dan beri yang dirawat untuk komoditas ekspor, ditambah lahan hutan yang luas di wilayah tersebut.
Pada hari Sabtu, para pejabat mengatakan pemerintah Spanyol, Amerika Serikat, Argentina, Ekuador, Brasil, dan Venezuela telah menawarkan bantuan, termasuk pesawat dan petugas pemadam kebakaran.
Sejak akhir pekan lalu, helikopter telah menjatuhkan penghambat api di atas kobaran. Kepulan asap menghalangi jalan raya. Petugas pemadam kebakaran dan penduduk setempat sama-sama berjuang untuk menahan api dengan latar belakang langit berkabut oranye.
Menurut data resmi yang dirilis pada Jumat (4/2/2023) malam, sekitar 40.000 hektar laham telah terbakar. Badan Kehutanan Nasional (CONAF) melaporkan, 80 dari total 231 kebakaran hutan sedang diperangi secara aktif, sementara 151 di antaranya terkendali.
Editor: Umaya Khusniah