Kebakaran Pesta Pernikahan Tewaskan 113 Orang, PM Irak Kunjungi Gereja Sampaikan Belasungkawa
Seorang pendeta di Gereja Al Tahira di Hamdaniya mengatakan, Irak bersatu dalam kesedihan meski mengkritik para pejabat.
“Tidak ada yang sesuai standar di negara ini,” katanya, dalam misa yang dihadiri ratusan keluarga korban dan warga.
"Kita harus meminta pertanggungjawaban mereka, cukup!” ujarnya, menegaskan.
Kritik terhadap lemahnya fasilitas keselamatan publik merupakan hal biasa di Irak. Pelayanan publik dinodai dengan praktik korupsi yang merajalela. Selain itu mereka kerap lolos dari pertanggungjawaban.
Tragedi ini mengingatkan kembali kebakaran paling mematikan di Irak. Pada 2021, kebakaran melanda dua rumah sakit, menewaskan sedikitnya 174 orang. Kebakaran disebabkan kelalaian, lemahnya penegakan aturan, dan korupsi.
Editor: Anton Suhartono