Kecewa soal Kompensasi Kerja Paksa saat Perang, Jepang Bakal Absen Pertemuan di Korsel
 
                 
                TOKYO, iNews.id - Jepang kemungkinan tidak akan mengirim utusan ke pertemuan para pemimpin tiga negara Asia Timur di Korea Selatan (Korsel) akhir tahun ini.
Pertemuan tiga pemimpin China, Korsel, dan Jepang, itu digelar rutin, namun tampaknya tahun ini tanpa kehadiran Perdana Menteri Yoshihide Suga.
 
                                Penyebabnya terkait putusan Mahkamah Agung Korsel pada 2018 yang memaksa perusahaan baja Jepang membayar kompensasi kepada korban kerja paksa pada masa penjajahan silam.
Seorang sumber di pemerintahan Jepang mengatakan kepada kantor berita Kyodo, pemerintah tak mungkin ikut serta dalam pertemuan itu kecuali Korsel membuat tindakan yang tepat.
 
                                        Sumber itu menambahkan, sikap pemerintah itu sudah disampaikan ke pemerintah Korsel.
Hubungan kedua negara memburuk setelah putusan Mahkamah Agung itu. Bahkan Jepang memberlakukan pembatasan ekspor beberapa material teknologi tinggi. Sementara itu di Korsel sentimen anti-Jepang meluas melalui pembokoitan produk Negeri Sakura serta pariwisata.
 
                                        Sementara itu Kementerian Luar Negeri Jepang belum memberikan komentar terkait pernyataan sumber tersebut.
Mahkamah Agung Korsel pada 2018 memutus Nippon Steel Corp harus membayar kompensasi kepada empat warga yang menjadi korban paksa selama pada Perang Dunia II.