Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Afrika Selatan Tolak Serahkan Kepresidenan G20 kepada Amerika di KTT, Kenapa?
Advertisement . Scroll to see content

Kedubes China: AS Picu Kekecauan di Asia untuk Kepentingan Sendiri

Selasa, 24 November 2020 - 04:15:00 WIB
Kedubes China: AS Picu Kekecauan di Asia untuk Kepentingan Sendiri
Kapal Induk AS, USS Ronald Reagan, di Laut China Selatan. (foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

MANILA, iNews.id - Kedutaan Besar China di Filipina menyebut Amerika Serikat memicu kekacauan di Asia dengan mengirim utusannya ke negara-negara yang berselisih dengan Beijing. China juga menuduh AS menggunakan tekanan militer untuk memajuan kepentingannya.

Pernyataan China tersebut muncul pascakunjungan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Robert O'Brien, ke Manila, ibu kota Filipina, Senin (23/11/2020) waktu setempat. Kunjungan O'Brien sebagai bentuk komitmen AS memperkuat kerja sama serta dukungan pada Taiwan, Filipina, dan Vietna, yang sama-sama berkonflik dengan China di Laut China Selatan.

Sebaliknya, Kedutaan Besar (Kedubes) China di Filipina menilai kunjungan O'Brien sebagai upaya AS memprovokasi negara-negara di sekitar Laut China Selatan untuk melawan Beijing. AS disebut punya agenda terselubung di balik dukungan pada negara-negara Asia.

"Ini menunjukkan bahwa kunjungannya ke kawasan Asia bukan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan, tetapi untuk menciptakan kekacauan di kawasan itu guna mencari kepentingan egois AS," isi pernyataan Kedubes China seperti dikutip dari Reuters, Selasa (24/11/2020).

Kedubes China juga memperingatkan AS agar berhenti ikut campur dalam kisruh Hong Kong dan Taiwan. Sikap tegas Beijing merespons ucapan O'Brien yang menyebut China akan menghadapi seranga balik jika mencoba menggunakan kekuatan militer untuk menginvasi Taiwan.

"Amerika Serikat harus berhenti menghasut konfrontasi di Laut China Selatan dan berhenti membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab atas masalah Taiwan dan Hong Kong, yang murni urusan dalam negeri China," lanjutnya.

AS ambil keuntungan dari kekacauan di Asia

AS dan China terlibat ketegangan dalam sengketa Laut China Selatan. Beijing menuduh Washington berupaya mengambil keuntungan di perairan internasional itu dengan dalih membantu negara-negara Asia bersengketa dengan China.

Selain itu, sikap AS yang bersedia membantu Taiwan dalam menambah peralatan tempurnya membuat China semakin geram. Kehadiran militer AS di Laut China Selatan dianggap hanya akan memperkeruh suasana ketimbang 'menjaga stabilitas kawasan Asia-Pasifik.

"Fakta telah membuktikan bahwa AS adalah pendorong terbesar militerisasi. Faktor eksternal paling berbahaya di Laut China Selatan," lanjut isi pernyataan Kedutaan China.

Kedutaan AS di Manila belum memberikan tanggapan mengenai pernyataan Kedubes China tersebut.

China mengklaim 90% Laut China Selatan termasuk wilayah yang diklaim oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam. Pengadilan internasional pada tahun 2016 memutuskan bahwa klaim ekspansif China, berdasarkan peta historisnya, tidak sejalan dengan hukum internasional.

Amerika Serikat telah berulang kali mengirim kapal perang ke jalur perairan strategis untuk menunjukkan kebebasan navigasi di sana.

Editor: Arif Budiwinarto

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut