Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Brutalnya Pemberontak Sudan, Perkosa Puluhan Perempuan Dewasa dan Anak-Anak di Hadapan Keluarga
Advertisement . Scroll to see content

Kejamnya Pemberontak Sudan Bunuh 1.500 Orang, Eksekusi Warga di Masjid dan Rumah Sakit

Kamis, 30 Oktober 2025 - 15:36:00 WIB
Kejamnya Pemberontak Sudan Bunuh 1.500 Orang, Eksekusi Warga di Masjid dan Rumah Sakit
Pemberontak Sudan, Pasukan Dukungan Cepat (RSF), membunuh setidaknya 1.500 warga sipil dalam 3 hari terakhir (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

KHARTOUM, iNews.id - Pemberontak Sudan, Pasukan Dukungan Cepat (RSF), membunuh setidaknya 1.500 warga sipil dalam 3 hari terakhir, dalam upaya mereka merebut Kota El Fasher, Provinsi Darfur, dari pasukan pemerintah. 

Data tersebut diungkap oleh Jaringan Dokter Sudan, lembaga kemanusiaan medis yang mendedikasikan diri menangani korban perang saudara di negara itu yang sudah berlangsung sejak 2023.

Namun pemerintah Sudan punya angka berbeda dengan menyebutkan setidaknya 2.000 orang tewas di Kota El Fasher sejak perang besar pecah pada Minggu (26/10/2025).

Terlepas dari jumlah pasti korban tewas, lembaga-lembaga bantuan menyatakan telah menerima laporan kredibel tentang kekejaman, termasuk eksekusi, terhadap warga sipil di sepanjang rute pelarian serta penggerebekan dari rumah ke rumah.

Warga yang hendak mengungsi ke luar kota dieksekusi secara sadis di jalanan.

Jurnalis Al Jazeera Hiba Morgan melaporkan, video di media sosial yang diambil oleh RSF menunjukkan para pemberontak menembak warga sipil yang berusaha melarikan diri.

"Video terbaru dan paling meresahkan yang muncul adalah video para pemnberontak berkeliaran di tempat yang telah diidentifikasi sebagai Rumah Sakit Saudi di Kota El Fasher, mengeksekusi pasien," kata Morgan.

Para warga yang melarikan diri dari kota tersebut mengatakan setidaknya 500 orang mencari perlindungan di rumah sakit tersebut. Di antara mereka yang tewas terdapat tenaga kesehatan.

Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, lebih dari 460 orang tewas di Rumah Sakit Bersalin Saudi.

Dia mengungkapkan sangat terkejut mendengar laporan tersebut.

Beberapa lembaga juga melaporkan pemerkosaan terhadap perempuan dewasa dan anak-anak di El Fasher.

Jatuhnya El Fasher dari pangkuan pemerintah Sudan berarti RSF hampir sepenuhnya menguasai wilayah Darfur. Kondisi itu juga menimbulkan kekhawatiran luas akan perpecahan baru.

Pemerintah Sudan juga menuduh RSF menyerang warga sipil di masjid-masjid selama perebutan kota tersebut baru-baru ini.

“Lebih dari 2.000 warga sipil tewas selama invasi milisi ke El Fasher, yang menargetkan para relawan di masjid-masjid dan Bulan Sabit Merah,” ujar Mona Nour Al-Daem, seorang petugas bantuan kemanusiaan untuk pemerintah Sudan.

Jaringan Dokter Sudan mengatakan para pejuang RSF pada hari Selasa "dengan berdarah dingin membunuh semua orang yang mereka temukan di dalam Rumah Sakit Saudi, termasuk pasien, pendamping mereka, dan siapa pun yang ada di bangsal".

Arab Saudi, Mesir, Qatar, Turki, dan Yordania telah mengutuk pelanggaran yang dilakukan oleh RSF di Sudan.

Arab Saudi menyatakan keprihatinan mendalam atas pelanggaran HAM yang serius dan mendesak RSF untuk melindungi warga sipil. 

Mesir menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera dan menjanjikan dukungan berkelanjutan untuk membantu Sudan mengatasi krisis.

Turki menuntut diakhirinya permusuhan di El Fasher dan pembukaan jalur aman bagi bantuan kemanusiaan, sembari mengutuk "kekejaman terhadap warga sipil". Turki juga mendesak dialog untuk solusi damai. 

Qatar turut mengecam pelanggaran mengerikan tersebut dan menyerukan negosiasi untuk mengakhiri konflik.

Para personel RSF berasal dari paramiliter kenamaan yang terkait dengan pemerintah, dikenal sebagai Janjaweed. Mereka sebenarnya telah terlibat praktik genosida selama konflik Darfur pada 2000-an. Amerika Serikat telah menyatakan RSF dan sekutunya melakukan genosida terkait perang sejak 2023.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut