Kekerasan terhadap Migran Rusia dan Ukraina di Jerman Meningkat
BERLIN, iNews.id - Serangan terhadap migran Rusia dan Ukraina di Jerman meningkat sejak invasi pasukan Kremlin 24 Februari lalu. Serangan itu juga termasuk pada fasilitas kedua negara.
Data ini disampaikan Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, Selasa (5/4/2022). Setidaknya sejak akhir Fabruari, tercatat sebanyak 308 pelanggaran anti-Rusia tercatat terjadi di Jerman, 15 di antaranya tindak kekerasan.
"Pelanggaran terhadap Rusia dan fasilitas Rusia sedang meningkat," katanya.
Faeser menambahkan serangan terhadap warga Ukraina juga meningkat. Sekitar 109 pelanggaran tercatat sejak akhir Februari, termasuk 13 tindakan kekerasan seperti melukai fisik. Kebanyakan pelanggaran adalah kerusakan properti, penghinaan dan ancaman verbal.
"Konflik ini seharusnya tidak dibiarkan menyusup ke dalam masyarakat kita. Kita harus mengingatkan orang-orang bahwa ini adalah perang kriminal Putin. Ini bukan perang orang-orang berdarah Rusia yang tinggal di sini di Jerman," katanya.
Ada sekitar 250.000 migran kelahiran Rusia dan 150.000 orang yang lahir di Ukraina tapi tinggal di Jerman. Namun setelah Presiden Vladmir Putin memerintahkan pasukan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, hal itu mendorong lebih dari 300.000 orang Ukraina melarikan diri ke Jerman.
Editor: Umaya Khusniah