Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Peringatan Dini BMKG, Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter sampai 31 Oktober di Perairan Ini
Advertisement . Scroll to see content

Kelompok Penggembala dan Nelayan Bentrok, Belasan Orang Tewas

Jumat, 13 Agustus 2021 - 09:02:00 WIB
Kelompok Penggembala dan Nelayan Bentrok, Belasan Orang Tewas
Pasukan Boko Haram. (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

YAOUNDE, iNews.id - Bentrok antara penggembala dan nelayan di Kamerun Utara menewaskan belasan orang. Kedua kelompok tersebut juga berasal dari etnis yang berbeda. 

Pertempuran terjadi di wilayah Far North, Selasa (10/8/2021). Para nelayan dari kelompok etnis Mousgoum menentang para penggembala Arab. 

Kepala Adat setempat, Mahamat Bahar mengatakan, penggembala marah karena ternak mereka jatuh ke dalam lubang di tanah yang digali oleh para nelayan untuk memancing.

"Banyak yang meninggal tapi belum tahu jumlah pastinya," katanya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (12/8/2021). 

Bahar mengatakan, salah satu pemicu kekerasan itu begitu mematikan yakni kehadiran kelompok bersenjata Boko Haram dan bandit di daerah. Mereka menyebabkan penduduk setempat memperoleh senjata api untuk melindungi diri.

“Konflik agro-pastoral antara petani dan penggembala dan nelayan dan penggembala selalu ada. Tapi ini pertama kalinya dalam skala seperti itu,” kata Bahar.

Pejabat lokal lain, Cherif Mahamat, mengatakan, setidaknya 12 orang tewas. Sementara pejabat lain, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan jumlah korban tewas sementara mencapai 14 orang.

"Ini serangan etnis terbesar yang pernah saya lihat. Saat ini, ada api yang membakar di desa-desa lain," kata Mahamat.

Kekerasan antar etnis di Kamerun Utara menjadi masalah lain disamping kelompok kriminal Boko Haram dan juga ISIS. 

Di negara-negara terdekat seperti Mali dan Niger, militan Islam yang berafiliasi dengan Negara Islam dan Al Qaeda telah mengeksploitasi konflik etnis untuk melakukan rekrutan dan merusak kepercayaan pada otoritas negara. 

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut