Kematian George Floyd Picu Kemarahan Global, Presiden Ghana Sindir Demokrasi di AS
WASHINGTON, iNews.id - Kasus pembunuhan pria kulit hitam George Floyd oleh polisi Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, seolah menguak kekerasan terhadap warga keturunan Afrika di berbagai negara.
Unjuk rasa juga pecah di banyak negara, selain mengenang para korban kebrutalan polisi di negara masing-masing, massa juga memberikan dukungan terhadap demonstran di AS.
Di Paris, ribuan orang turun ke jalan pada Selasa (2/6/2020) mengenang kematian pria kulit hitam Adamo Traore (24) akibat kebrutalan polisi Paris pada 2016. Polisi sebenarnya melarang demonstrasi itu, namun massa tak peduli. Tak pelak,bentrokan antara pengunjuk rasa dengan polisi tak bisa dihindari.
Massa juga memberikan dukungan atas demonstrasi di AS dan mengecam kebrutalan polisi.
Ribuan orang berbaris di pusat Kota Sydney, Australia. Para demonstran meneriakkan, "Saya tidak bisa bernapas", pernyataan yang berulang kali diucapkan Floyd ketika diborgol dan lehernya ditindih menggunakan oleh lutut polisi bernama Derek Chauvin. Dia didakwa dengan pasal pembunuhan tingkat 3 serta pembunuhan disengaja.