Kenapa Israel Langgar Gencatan Senjata Lagi?
GAZA, iNews.id - Serangan udara Israel ke Jalur Gaza kembali menimbulkan pertanyaan besar, kenapa Israel kembali melanggar gencatan senjata yang baru berlaku 10 Oktober lalu? Dalam waktu kurang dari 2 minggu, lebih dari 97 warga Palestina tewas, termasuk 42 orang dalam sehari, sementara 230 lainnya luka-luka.
Meskipun gencatan senjata masih secara resmi berlaku, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. Israel terus melancarkan operasi militer besar-besaran dengan dalih “pembalasan” terhadap serangan Hamas, yang oleh kelompok perlawanan itu dibantah keras.
Dalih Israel: Pembalasan atas Serangan Hamas
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim bahwa pelanggaran gencatan senjata dilakukan sebagai respons terhadap serangan roket anti-tank Hamas di Rafah yang menewaskan dua tentara Israel.
Beberapa jam setelah itu, militer Zionis meluncurkan lebih dari 20 serangan udara ke Gaza Selatan dan menghantam puluhan sasaran di berbagai wilayah. Namun, tak lama setelah gelombang serangan brutal tersebut, IDF menyatakan pihaknya “kembali ke kesepakatan gencatan senjata”, sebuah langkah yang menuai kritik keras dari banyak pihak karena dianggap tidak konsisten.
Bantahan Hamas: Dalih untuk Kembali Menyerang
Sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al Qassam, menegaskan bahwa tuduhan Israel tidak berdasar. Mereka menyebut tidak ada kontak atau operasi militer yang dilakukan di Rafah, karena wilayah itu berada sepenuhnya di bawah kontrol militer Israel sejak perang Maret lalu.
“Kami tidak mengetahui adanya insiden atau bentrokan di Rafah. Israel hanya mencari alasan untuk memulai kembali serangan,” ujar juru bicara Al Qassam.
Sumber di Gaza juga menyebut bahwa Israel menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan setelah melancarkan serangan, memperparah penderitaan warga sipil.